HARGA BBM

Polisi Siaga Hingga Dampak Kenaikan BBM Reda

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 14:40 WIB
Pimpinan Polri telah memerintkan seluruh anggotanya untuk mengamankan areal SPBU. Pengamanan akan dilakukan hingga dampak kenaikan harga BBM mereda.
Aktivis HMI berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kawasan Cikini, Jakarta, Senin malam (17/11). (Antara Foto/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia memberlakukan status siaga satu di seluruh Indonesia terkait pengamanan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, status siaga satu dilakukan untuk mengawasi dan mencegah terjadinya benturan karena harga BBM.

"Hingga dampak ini reda, seluruh SPBU akan dilakukan patroli dan pengawasan," kata Badrodin di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (18/11).

Menurut Badrodin, dengan status siaga satu yang diberlakukan, Polri dapat menerjunkan maksimal hingga dua per tiga kekuatan yang ada. Pengerahan personel pada praktiknya akan bergantung pada situasi dan ancaman yang terjadi. "Kami sudah perintahkan pengawasan dan pencegahan. Tapi kalau unjuk rasa hanya 100 orang, tidak harus ditangani seribu atau 2 ribu personel," ujar Badrodin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badrodin menyebut, sejumlah wilayah yang menjadi prioritas pengamanan pasca kenaikan harga BBM yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan.

Kenaikan harga BBM sempat memicu kekisruhan di Cikini, Jakarta Pusat. Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi bakar ban di depan SPBU Cikini. Demonstrasi menolak kenaikan BBM di Makassar, Sulawesi Selatan, pada awal November lalu juga berakhir bentrok.

Rencana kenaikan harga BBM bahkan telah membuat sejumlah lokasi SPBU dijejali pengendara mobil dan motor yang berburu solar dan premium sesaat sebelum pengumuman kenaikan BBM. Antrean mengular hingga ke luar areal SPBU yang menyebabkan kemacetan di sejumlah titik.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER