Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta yang besok akan dilantik menjadi Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengunjungi beberapa wilayah di ibu kota yang rawan banjir, Selasa (18/11).
Dalam blusukannya itu, Ahok menyoroti pembebasan lahan di daerah-daerah rawan banjir. “Kami (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) kan mau antisipasi banjir. Yang jadi masalah dari tahun ke tahun adalah pembebasan lahan. Ada lahan (di wilayah rawan banjir) yang diakui beberapa pihak sebagai milik mereka,” kata dia.
Oleh sebab itu Ahok menyerahkan soal pembebasan lahan itu ke pengadilan negeri. Terlebih, menurutnya, banyak orang yang meminta ganti rugi dengan harga yang tidak masuk akal. “Kalau mereka ngotot, kami konsinyasi, setelah itu lahannya kami bongkar,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan tak ada toleransi lagi bagi pemukiman di wilayah rawan banjir, sebab Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan rumah susun. “Kami sedang bangun lagi 500 unit rumah susun. Akhir tahun siap ditempati,” ujar Ahok.
Rusun dibangun tak terlalu jauh dari tempat tinggal warga selama ini sehingga mata pencarian mereka tak akan terganggu meski pindah rumah.
Ahok mengatakan rata-rata warga Jakarta tinggal bukan di pinggiran sungai, melainkan di dalam sungai dan waduk. Itulah yang menurutnya perlu ditindak tegas. “Mau marah, marah saja deh. Kami tak ada pilihan. Saya cuma pilih Jakarta yang benar-benar bagus, enggak banjir, enggak macet lagi, walau saya enggak akan dipilih lagi (sebagai Gubernur Jakarta 2017),” ujar dia.
Ahok juga blusukan ke beberapa pintu air, salah satunya di Setiabudi Timur dan Manggarai.