Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan mediasi kini tengah dilakukan untuk menyelesaikan pertikaian antara anggota TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau.
Tedjo mengakui bentrok antaranggota kedua institusi tersebut di Batam masih ada kaitannya dengan perkelahian TNI-Polri di wilayah yang sama akhir September lalu. “Ini adalah kelanjutan dari kejadian September,” kata dia kepada CNN Indonesia, Kamis (20/11).
Akhir September, empat anggota TNI diserang oleh personel kepolisian. Saat itu polisi dalam perjalanan menuju markas mereka setelah gagal menggerebek rumah seorang warga yang diduga menimbun bahan bakar minyak. Penyerangan itu menyebabkan empat tentara tersebut terluka tembak. (Baca:
Polisi Gebuki dan Tembaki Anggota TNI)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Tedjo mengatakan, salah satu pihak yang terlibat perselisihan September itu merasa belum puas dengan proses penyelesaian masalah yang ada. “Satu pihak sudah menyelesaikan secara hukum, sedangkan satu pihak lagi merasa persoalan belum selesai,” kata dia.
Ia menyesalkan bentrokan yang seharusnya dapat dicegah kembali terulang. “Saya selaku Menkopolkam mohon maaf kepada masyarakat yang terganggu karena bentrokan ini. Kami akan menyelesaikan persoalan ini,” ujar Tedjo.
Mantan KSAL itu menegaskan pagi ini situasi di Batam sudah kondusif. KSAD Letjen Gatot Nurmantyo dan Pangdam sudah berada di lokasi bentrok, sedangkan Kapolri Jenderal Sutarman dalam perjalanan menuju Batam.