Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Police Watch (IPW) menyebut enam nama berpeluang menggantikan Jenderal Pol Sutarman sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dari enam nama tersebut, tiga berpangkat bintang tiga atau komisaris jenderal, dan tiga lagi berpangkat bintang dua atau inspektur jenderal.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Minggu (23/11), mengatakan bahwa dari unsur bintang tiga, mencuat nama Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Pol Budi Gunawan, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Suhardi Alius, dan Wakil Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti.
Sementara dari bintang dua muncul nama Kepala Gubernur Akademi Kepolisian Irjen Pol Pudji Hartanto, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Pol Syafruddin, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Calon kuat ada enam, tapi yang berpeluang jadi (Kapolri) dari unsur bintang tiga," kata Neta kepada CNN Indonesia.
Dari sisi usia, Badrodin saat ini berusia 56 tahun atau masih punya masa jabatan sekitar 1,5 tahun. Sementara Budi Gunawan masih cukup lama bisa mengabdi di Korps Bhayangkara, sekitar tiga tahun lagi. Suhardi lebih muda lagi karena saat ini usianya masih 52 tahun atau punya waktu jabatan sekitar enam tahun ke depan.
Dari unsur bintang tiga ini, Neta menilai Budi Gunawan yang paling punya peluang. Pasalnya, Budi punya kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengantarkan Joko Widodo jadi presiden. Budi pernah menjadi ajudan Megawati saat menjabat Presiden RI dari tahun 2001 hingga 2004.
Meski demikian, kata Neta, calon Kapolri dari bintang dua masih berpeluang. Nama Syafruddin patut diperhitungkan karena dia pernah menjadi ajudan Jusuf Kalla saat jadi Kalla menjabat wakil presiden tahun 2004.
Jika memang Syafruddin akan dicalonkan, menurut Neta, kemungkinan ia akan dipromosikan lebih dulu sebagai Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional, yakni jabatan bintang tiga kepolisian. Pasalnya, salah satu syarat untuk bisa dicalonkan menjadi Kapolri adalah jenderal bintang tiga.
Dari dua nama yang punya kedekatan dengan penguasa saat ini, Neta menilai prestasi mereka biasa saja. "Rata-rata biasa saja," kata Neta.
Kapolri Jenderal Sutarman baru akan memasuki masa pensiun Oktober tahun depan. Namun desakan untuk mengganti Sutarman terus berdatangan, termasuk dari IPW. Alasannya, kabinet saat ini sudah terisi muka-muka baru, termasuk Jaksa Agung. Selain itu, kasus bentrok TNI-Polri di Batam Rabu kemarin yang menyebabkan satu anggota TNI tewas, menjadi catatan tersendiri.
IPW mengatakan konsep revolusi mental yang diusung Jokowi harus fokus pada seluruh jajaran, terutama jajaran penegak hukum di mana Polri menjadi ujung tombak. Paling lambat akhir tahun, IPW meminta sudah ada serah terima jabatan tongkat komando Kapolri.