Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja Kejaksaan Agung diharapkan dapat melampaui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tidak hanya itu, kejaksaan juga seharusnya tidak menjadikan perkara anggaran sebagai penyebab lemahnya kerja jaksa selama ini.
Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) Halius Hosein mengatakan, lemahnya kinerja kejaksaan selama ini disebabkan oleh minimnya faktor pengawasan. "Jadi bukan anggaran, komponen utama adalah pengawasan dan keahlian pimpinan," kata Halius kepada CNN Indonesia, Minggu (23/11).
Selama ini, menurut Halius, pengawasan yang dilakukan di tubuh Kejaksaan Agung masih terlihat lemah. Alasannya, hampir setiap tahun masih ditemukan oknum jaksa di daerah yang meminta jatah proyek kepada kepala daerah. Tidak hanya itu, ada juga catatan pemerasan yang dilakukan oleh jaksa kepada bupati atau walikota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, dia mengatakan, sudah seharusnya Jaksa Agung Prasetyo menunjukkan kinerjanya dengan melakukan pembenahan serius terhadap persoalan seperti itu. Jika pengawasan dilakukan, Halius meyakini, kinerja Kejaksaan Agung bakal melampaui kinerja KPK.
"Caranya, dengan jaringan organisasi yang sangat kuat dan menggerakan jaksa yang profesional," katanya.
Secara umum sebagai Jaksa Agung baru, Prasetyo dinilai Halius harus dapat mengerjakan dua hal. Keduanya yakni menggenjot kinerja bawahannya dan melakukan reformasi total. "Perbaikan kinerja, misalnya, dapat dilakukan dengan menginventarisir dan menyelesaikan kasus korupsi dengan tetap profesional dan independen," ujar Halius.
Sementara, reformasi total kejaksaan dapat dilakukan dengan memberdayakan seluruh komponen yang ada dalam satu visi kejaksaan. Termasuk dengan merombak jajaran kejaksaan yang selama ini dinilai punya kinerja buruk. "Saya dengar ada jaksa agung muda yang berkali-kali stroke, bagaimana dia bisa bekerja maksimal memegang jabatan yang membutuhkan kesehatan prima," katanya.
Ditanya mengenai kemampuan Prasetyo menjalankan mandat sebagai Jaksa Agung, Halius pun tak dapat berkata banyak. "Mari kita berdoa kepada Tuhan," katanya.
Usai dilantik sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (20/11) lalu, nama Jaksa Agung M Prasetyo memang mendapat sorotan. Kursi Jaksa Agung yang diberikan kepadanya, dipertanyakan oleh banyak pihak. Alasannya, meski memiliki latar belakang karir di lingkungan kejaksaan, namun Prasetyo terakhir di kenal sebagai anggota DPR RI periode 2014 - 2019, dari Partai NasDem.