INVESTASI

Pikat Investor ke Papua, 2.000 Hektar Lahan Disiapkan

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 02:59 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan pemerintah Presiden Joko Widodo menyiapkan lahan seluas 2.000 hektar untuk memikat investor masuk ke wilayah Papua.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo berupaya menggiring investor untuk menanamkan modalnya di Papua (Getty Images/Velvetfish)
Bogor, CNN Indonesia -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan bahwa pemerintah Presiden Joko Widodo akan menyediakan lahan seluas 2.000 hektar untuk memikat investor masuk ke wilayah Papua.

"Kami sudah sampaikan kawasan industri harus bangun di sini, lahan sudah siap, Pak Jokowi minta lahan 2.000 hektar. Saya kira beliau bisa menggiring investor masuk ke sana, "ujar Lukas usai bertemu Jokowi-JK dalam acara pertemuan Presiden dengan Gubernur seluruh Indonesia, Istana Bogor, Jawa Barat, Jakarta, Senin (24/11)

"Daripada kita (jual) bahan mentah, kembali juga mahal, lebih bagus bangun integrasi industri, smelter, semen, pupuk, dan seterusnya," ucap Lukas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Lukas sendiri memprediksi pemerintah bakal menemukan sejumlah masalah untuk merealisasikan hal ini, terutama soal pembebasan lahan.

"Itu harus dinegoisasikan dengan masyarakat pemilik ladang. Pemerintah daerah tetapkan lokasi, lalu baru masuk tahap nego," ujarnya.

Melalui Lukas, Jokowi juga meminta agar perencanaan lahan diselesaikan secara matang, "Pak Presiden menekankan beberapa poin, salah satunya soal pembebasan lahan itu. Beliau tidak ingin ada masalah kelak jadi diminta diselesaikan secara rinci," tuturnya.

Pada kesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi, Lukas juga menyampaikan soal tingginya harga BBM di daerahnya. Menurutnya, kenaikan harga BBM eceran di Papua mencapai angka Rp 70 ribu per liter.

Harga yang tinggi itu, salah satunya disebabkan oleh penggunaan pesawat dalam mendistribusikan BBM ke Papua.

Ia berharap agar pengurangan subsidi BBM ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh pemerintah, termasuk untuk membangun infrastruktur di Papua.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER