Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan guru perlu meningkatkan kualitasnya agar bisa menjadi lebih baik. Hal ini dinilai selaras dengan visi dan misi Revolusi Mental yang diusung Presiden Joko Widodo.
"Guru (pendidik) adalah pelukis masa depan Republik ini, sehingga cara kita menghargai guru adalah cara kita menghargai masa depan," ujar Anies di Gedung Kemendikbud, Senin sore (24/11). (Baca:
Menteri Anies: Salami Gurumu di Hari Guru)
Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam rangka merayakan Hari Guru Nasional 2014 dan HUT PGRI ke-69 yang jatuh pada hari ini. Perayaan berupa upacara rencananya akan digelar Selasa (25/11) pagi ini di Kemendikbud dengan mengundang konduktor Addie, M.S serta 120 siswa paduan suara dan 15 orang pasukan pengibar bendera DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan revolusi mental merupakan konsep peningkatan kualitas manusia untuk memajukan Republik Indonesia. Dengan demikian, sebagai pendidik generasi bangsa, guru pun perlu meningkatkan kualitasnya agar masyarakat menjadi lebih baik.
Dihubungi secara terpisah, Jimmy Paat dari Koalisi Pendidikan mengatakan untuk meningkatkan kualitas guru pemerintah sebaiknya mentransformasi kinerja lembaga pencetak tenaga kependidikan (LPTK) dan tidak mengandalkan semata-mata sertifikasi.
"Semestinya pemerintah tidak hanya mengandalkan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas guru. Pada praktiknya, sertifikasi belum bisa hasilkan guru berkualitas," kata dia menjelaskan.
Berdasarkan data dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) Kemendikbud kebutuhan guru di Indonesia tiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 kebutuhan guru tercatat 75.685 pengajar sementara pada 2014 jumlahnya mencapai 82.684 orang.