MUNAS GOLKAR

Harapan Besar di Pundak Presidium Penyelamat Partai Golkar

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2014 09:33 WIB
PPPG diminta untuk mengambil alih DPP Partai Golkar dan menyiapkan munas di Jakarta pada 2015.
Wakil Ketua Umum sekaligus kandidat Ketua Umum Parta Golkar, Agung Laksono menenangkan massa Angakatan MUda Partai Golkar (APMG) usai terjadi kericuan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa, 25 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presidium Penyelamat Partai Golkar (PPPG) telah dibentuk. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono dipercaya untuk jadi ketuanya. Berbagai harapan disematkan pada presidium ini, dari mulai menyelanggarakan munas pada Januari 2015 hingga mengambil alih DPP Golkar.

Agung yang juga Wakil Ketua Umum Golkar ini menjelaskan,  tugas PPPG adalah mengembalikan keadaan Partai Golkar sesuai dengan AD/ART. Salah satunya dengan menyelenggarakan musyawarah nasional (munas) selambat-lambatnya pada bulan Januari di Jakarta.

"Panitia munas tandingan dibentuk yang bertugas menyiapkan munas di Jakarta pada Jauari 2015," kata Agung, Selasa (25/11) di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
(Baca Juga: Struktur Presidium Penyelamat Partai Golkar Pimpinan Agung)

Ketua Mahkamah Partai Muladi ditunjuk sebagai ketua panitia penyelenggara Munas. Kemudian, Ibnu Munzir sebagai Ketua Steering Committee, dan Djasri Marin sebagai Ketua Organizing Committee.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Leo Nababan berharap, Agung melalui PPPG ini bisa mengambil alih DPP Partai Golkar.

Leo meminta PPPG memberi sanksi pada mereka yang bertanggung jawab pada rencana Munas pada 30 November ini. Rencana perubahan jadwal munas dari Januari 2015 menjadi 30 November 2014. "Kita harus setia pada AD/ART," kata Leo.

Ketua Departemen Eksekutif dan Yudikatif DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menambahkan, apa yang diperlihatkan Aburizal Bakrie (ARB) adalah tindakan kesewenang-wenangan.

"ARB beri kuasa pada Theo (Sambuaga) hanya untuk buka rapat, umumkan, lalau menutup rapat, itu kesewenang-wenangan," kata Lamhot.

Kubu ARB, lanjut Lamhot selalu memaksakan kehendak untuk merekayasa proses munas. Karena telah melakukan pelanggaran ADR/RT dan konstitusi partai, Lamhot mengusulkan agar ARB dipecat oleh PPPG.

Pemecatan juga harus dilakukan pada Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham dan Wakil Ketua Umum Theo Sambuaga. Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan Golkar, Lamhot mengusulkan Agung Laksono diangkat jadi pelaksana tugas Ketua Umum Golkar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER