MUNAS GOLKAR

NasDem Bela Menteri Tedjo

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2014 08:53 WIB
Partai NasDem menganggap komentar kader Golkar dan anggota DPR atas pernyataan Menko Polhukam Tedjo Edhy untuk menjegal Ical tidak dewasa.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kelima kiri) bersama sejumlah petinggi dan pengurus Partai Golkar lainnya mengangkat tangan bersama seusai memberikan keterangan pers terkait Munas ke-7 Partai Golkar di Jakarta, Selasa (25/11). Selain itu dalam keterangan persnya Aburizal Bakrie juga menjelaskan terkait bentrok di DPP Partai Golkar jelang Munas dan menggangap Presidium Penyelamatan Golkar yang dipimpin Agung Laksono tidak sah. (Antara Foto/Rifki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella menyayangkan komentar-komentar keras yang dilontarkan oleh anggota dan bahkan pimpinan DPR kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno terkait tempat pelaksanaan Munas Golkar di Bali.

Menurutnya, komentar pedas yang diberikan oleh pimpinan DPR tidaklah dewasa. Dalam pandangannya, yang dilakukan oleh Menteri Tedjo adalah langkah untuk mencegah keributan di Bali.

"Kok salahkan pemerintah. Itu supaya di Bali supaya enggak ribut. Jadi bukannya pemerintah harus amanin kami, itu cara pikir tidak dewasa," ujar Rio di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengapresiasi langkah yang diambil oleh Menteri Tedjo. Ia membantah apa yang dilakukan Tedjo merupakan intervensi pemerintah untuk menjegal jalan Aburizal Bakrie kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Menko Polhukam mengeluarkan pernyataan itu dalam rangka tentu melihat politik hukum dan kemanan. Enggak ada maksud dari Menko Polhukam untuk mencampuri internal Partai Golkar. Dia berhak memberikan saran politik hukum dan kemananan," paparnya.

Senada, Ketua Fraksi Partai Nasdem Viktor Laiskodat mengatakan alasan di balik pernyataan Menteri Tedjo hanyalah sebatas lokasi Munas IX. Ia turut mengapresiasi langkah tegas yang diambil oleh Menteri Tedjo. Lebih lanjut, menurutnya hal tersebut juga dapat berdampak buruk pada ekonomi Indonesia.

"Kalau jadi rusuh, ini akan menghancurkan martabat Indonesia, para wisatawan akan merasa tidak nyaman dan akhirnya akan berdampak pada ekonomi Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Tedjo berharap DPP Partai Golkar bisa mengerti untuk menghindari potensi konflik yang lebih besar. "Jangan di Bali, karena akhir tahun riskan, banyak wisatawan, Indonesia jelek di mata dunia. Travel warning kepada negara, wisata hancur," kata Tedjo kepada CNN Indonesia, Selasa (25/11) malam.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER