PROGRAM AHOK

Ahok Beri Uang Pegawai Dinas yang Naik Angkot

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2014 14:17 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memberikan uang tunai kepada pejabat yang menggunakan transportasi publik alih-alih kendaraan dinas.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memberikan uang tunai kepada pejabat yang menggunakan transportasi publik alih-alih kendaraan dinas. (CNN Indonesia/ Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memberikan uang tunai kepada pejabat dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menggunakan transportasi publik alih-alih kendaraan dinas.

Hal itu dilontarkannya dalam rangka upaya pemerintah DKI Jakarta menghemat biaya anggaran dengan menghentikan pembelian mobil dinas pejabat.


"Kami sudah putuskan tidak lagi membeli mobil dinas pejabat," kata pria yang akrab dipanggil Ahok ini kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (27/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok mengatakan keputusan tersebut berlaku bagi seluruh pejabat DKI Jakarta termasuk kepala dinas DKI Jakarta, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, serta pejabat Eselon II hingga IV di lingkup pemerintahan provinsi.

Untuk mobilisasi pegawai dinas, Ahok mengatakan pihaknya akan menyewa mobil dari perusahaan rental.

"Ini lebih murah biayanya," kata dia.

Sementara itu, untuk pejabat yang memutuskan untuk menggunakan kendaraan umum alih-alih mobil dinas pemerintah, pemerintah akan memberikan kompensasi uang tunai.

"Ya sederhana saja. Kalau misalnya kita menyewa mobil sedan jenis Toyota Corolla untuk pejabat Eselon II, pejabat yang pakai angkot akan dapat duit Rp 9,5 juta," ujar dia.

Sebelumnya, kebijakan penghentian pembelian mobil dinas pejabat rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan September 2014 lalu. Namun, kebijakan tersebut ditunda hingga saat ini.

"Kita akan segera terapkan begitu segala sesuatunya siap," kata dia.

Kebijakan penghentian pembelian mobil dinas pejabat tersebut, katanya, bisa menghemat anggaran pemerintah hingga Rp 250 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER