Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membahas soal posisi wakil gubernur Jakarta bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ahok dan Mega menggelar pertemuan tertutup di kediaman Mega di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore (27/11).
“Saya sudah sampaikan kepada beliau, siapa (wakil gubernur Jakarta) yang saya mau,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, sekembalinya dari rumah Mega. Ahok berencana untuk mengirimkan nama calon wakil gubernur pilihannya itu ke Kementerian Dalam Negeri pekan depan.
Meski demikian, Ahok enggan menyebut langsung nama sang calon wakil gubernur. “Kalian sudah tahu saya mau siapa. Dari dulu sudah saya sebutkan beberapa nama calon yang saya mau jadi wakil saya. Bukan cuma Bu Yani (Sarwo Handayani). Ada beberapa,” ujar mantan bupati Belitung Timur itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, Megawati memahami pilihannya. Mega juga paham apa saja pertimbangan Ahok dalam menentukan wakilnya. Ahok tak menutupi kedekatannya dengan Megawati. Ia mengemukakan blak-blakan pemikirannya kepada Mega. (Baca:
Ahok Temui Megawati, Minta Klarifikasi soal Boy Sadikin)
“Saya sebutkan satu-satu alasan saya (memilih wakil). Kami ngomong karena kami teman.
Wong (Megawati) itu Presiden RI kelima, ketua umum partai. Punya teman ketua umum masa enggak diajak diskusi?” ujar Ahok.
Ahok dan Megawati pun saling melempar pertanyaan dan jawaban. “Beliau tanya ‘Kenapa (pilih) si A?’ Kami tukar pikiran, plus-minus (calon wakil gubernur itu) apa, lalu si B bagaimana,” kata Ahok.
Pilihan akhir, tegas Ahok, ada di tangannya. “Saya yang bikin surat (ke Kemendagri). Enggak perlu minta izin (ke Megawati). Itu hak saya untuk menentukan calon wakil gubernur,” kata dia.
Mantan politikus Gerindra itu menyatakan tidak main-main dalam memilih wakilnya. Paling penting di mata Ahok adalah bagaimana cara menuntaskan pekerjaan di Jakarta. “Jadi kami (Ahok dan Mega) tidak bicara soal jatah partai. Kami bicara bisa kerja apa enggak, bisa dampingi saya atau enggak,” ujarnya.
Ahok menegaskan, dia butuh orang yang betul-betul punya pengalaman, pekerja keras, dan teruji.