Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi telah menjalankan proses panjang dalam pencarian satu orang pimpinan pengganti Busyro Muqoddas. Meski masa kerja Busyro akan habis dalam hitungan hari, tepatnya pada 10 Desember mendatang, ternyata Ketua KPK, Abraham Samad, berharap agar tes uji kelayakan dan kepatutan dilangsungkan pada tahun 2015, bersamaan dengan pemilihan pimpinan KPK yang baru.
"Kami menyarankan tes uji kelayakan dan kepatutan dilangsungkan sekaligus pada 2015 dan dipilih sebanyak lima orang. Kenapa? Karena pada Desember 2015 masa kepemimpinan KPK periode ke tiga itu berakhir," ujar Ketua KPK, Abraham Samad usai menghadiri rapat dengan Komisi III DPR-RI di Gedung Nusantara II DPR-RI. di Jakarta, Senin (1/12). (Baca juga:
DPR Dianggap Biang Kerok Tertundanya Pemilihan Capim KPK)
Dia juga mengatakan, pada proses pemilihan pimpinan KPK periode empat nanti, kedua nama calon pimpinan yang sudah menjalankan tes tidak akan dianggap gugur, meski tes uji kelayakan baru dilakukan tahun depan.
"Mereka tetap lolos dan tidak bisa diganggu gugat. Nantinya mereka akan diikutkan pada tes tahun depan, tidak boleh keduanya dimentahkan, karena sudah sah," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samad juga menekankan, slot kosong pimpinan KPK tidak akan mempengaruhi legitimasi hukum yang mereka buat. "Itu hanya isu liar saja. KPK tidak pernah mengambil keputusan dengan cara voting, intinya adalah kolektif kolegial," lanjutnya.
Sebelumnya, Komisi III DPR RI membuka peluang pemilihan pimpinan KPK ditunda hingga tahun depan bersamaan dengan dipilihnya empat pimpinan lain karena masa jabatan pimpinan KPK saat ini berakhir Desember 2015.Samad juga meyakni, jika jadwal pimpinan KPK yang baru diundur, maka dapat dilakukan penghematan anggaran.
"Melantik satu orang pimpinan dengan melantik empat orang itu biayanya sama saja," katanya. Namun Abraham tetap menyerahkan keputusan akhir pada Komisi III. "Saat ini posisi KPK bukan untuk menerima atau menolak," ujar Abraham.
Dia mengatakan siapapun yang dipilih oleh Komisi III nanti KPK akan menerimanya. "Siapapun yang nanti terpilih kami yakin bisa bekerja sama," ujarnya.