Boy Sadikin Temui Ahok, Serahkan Nama Wagub Rekomendasi PDIP

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah mencapai kesepakatan soal nama wakil gubernur Jakarta pendamping Ahok. Untuk itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta Boy Sadikin akan menyerahkan secara resmi surat rekomendasi PDIP soal wagub Jakarta kepada Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/12).

“Boy Sadikin mengantar surat persetujuan calon wakil gubernur Jakarta ke Balai Kota pukul 10.00 WIB,” demikian keterangan yang tercantum dalam jadwal Gubernur DKI Jakarta hari ini.

Pilihan Redaksi Ahok: Dari Tiga Calon Wakil Gubernur, Djarot Lebih Teruji Pilih Wakil, Ahok: Meditasi Dulu, Minta Wangsit Ahok Sampaikan Wakil Gubernur Pilihannya ke Megawati Prestasi Tiga Calon Wakil Gubernur Pilihan Ahok

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan nama calon wakil gubernur Ahok telah direstui oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Selanjutnya Ahok akan mengumumkan sendiri nama calon wakil gubernurnya,” kata Hasto kepada CNN Indonesia.

Selasa kemarin (2/12), Ahok juga telah mengatakan Megawati setuju dengan salah satu calon wakil gubernur yang ia inginkan, yakni mantan wali kota Blitar Djarot Saiful Hidayat. “Saya sudah dikontak. Saya beruntung, Ibu Megawati menyetujui Pak Djarot,” kata dia.

Menurut Ahok, PDIP tak lagi mempersoalkan Boy Sadikin yang tak dimasukkan Ahok ke dalam daftar calon wakilnya, sebab Boy pun tak bersedia menjadi wakil gubernur. Lagipula, kata Ahok, Boy diminta Megawati fokus mengurusi partai.

“Pak Boy diimbau konsentrasi di DPD PDIP. Jadi kami bertiga (Megawati, Ahok, Boy) sehati. Untung saja ini. Jadi saya ingin Djarot, Ibu Mega sepakat, dan Pak Boy juga ternyata tidak mau jadi wakil gubernur,” kata Ahok.

Ahok harus mengirim surat usulan nama calon wakilnya ke Kementerian Dalam Negeri paling lambat Sabtu (6/12). Namun Ahok akan mengirimkan suratnya lebih cepat karena kesepakatan dengan PDIP telah tercapai.

Untuk diketahui, restu dan dukungan PDIP untuk Ahok saat ini menjadi penting. Meski Ahok bukan kader PDIP, namun setelah dia keluar dari Gerindra, Ahok kehilangan dukungan dari Koalisi Merah Putih di DPRD DKI Jakarta dan amat mengandalkan PDIP beserta Koalisi Indonesia Hebat untuk memuluskan program-programnya.