Jakarta, CNN Indonesia -- Fahrurrozi Ishaq ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) mengklaim dirinya dipilih oleh tokoh lintas agama sebagai gubernur 'tandingan' DKI Jakarta. Hal tersebut disampaikan Luthfi Hakim selaku Ketua Umum Forum Betawi Rempuq (FBR) pada konferensi pers di kediaman Fahrurrozi di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (3/12).
"Pemilihan ini sudah konstitusional karena dipilih rakyat secara langsung, yang terdiri dari pelajar, tokoh lintas agama dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)," kata lelaki yang mengaku sebagai juru bicara Fahrurrozi tersebut.
Pernyataan tersebut lantas mengundang media untuk bertanya siapa sajakah tokoh-tokoh yang mendukung adanya gubernur 'tandingan'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat pertanyaan tersebut, Luthfi yang tadinya berbicara lantang mendadak terdiam. Raut wajahnya menunjukkan dia sedang memikirkan jawaban atas pertanyaan tersebut. "Tokoh dari semua agama yang diakui di Indonesia," katanya singkat.
Melihat gugupnya Luthfi, Fahrurrozi atau akrab dipanggil Bang Rozy segera mengambil alih jalannya konferensi pers.
Dia mengatakan para tokoh lintas agama tersebut enggan identitasnya dibeberkan. "Yang bersangkutan meminta tidak disebutkan. Ini komitmen. Maka, kami harus konsekuen.Jadi, bukan tidak mau menyampaikan," ujar dia.
Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyatakan telah menggelar rapat akbar bersama organisasi masyarakat lain yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ).
Rizieq menyebut, rapat akbar itu menghasilkan keputusan pembentukan Presidium Penyelamat Jakarta serta pemilihan Gubernur DKI Jakarta versi GMJ.
"Gerakan Masyarakat Jakarta melalui rapat akbar umat Islam Jakarta menawarkan untuk membentuk Presidium Penyelamat Jakarta," ujar Rizieq dalam orasinya di depan Gedung DPRD Jakarta, Senin (1/12). Selain pembentukan presidium, ormas juga mengangkat Fahrurrozi sebagai gubernur DKI Jakarta versi mereka sendiri.
Menanggapi pemilihan itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi santai. Dia malah mengajukan pertanyaan balik ke GMJ. "Kenapa tidak bikin Tuhan tandingan saja sekalian?" ujar Ahok, sesaat sebelum masuk ke dalam ruang kerjanya, di Balai Kota, Jakarta, Senin (1/12). "Tidak usah dikomentari. Biarkan saja."