Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Hikam bakal melibatkan mantan teroris untuk memberantas terorisme.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Hasyim Muzadi, mengatakan, mantan teroris akan memberikan gambaran mengenai situasi yang dia alami secara pribadi maupun di lingkungan kelompok teroris.
"BNPT akan undang Ali Imron dan Ali Fauzi untuk menceritakan bagaimana saat mereka menjadi teroris, cerita mereka perlu didengar," kata Hasyim di Jakarta, Rabu (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali Imron adalah terpidana yang divonis bui seumur hidup setelah terlibat dalam aksi teror Bom Bali I, 12 Oktober 2002. Ali Imron disebut sebagai terpidana teroris yang paling kooperatif membantu aparat mengungkap jaringan teroris lain.
Status terpidana seumur hidup bahkan diperoleh Ali Imron sebagai bentuk apresiasi negara atas bantuan Ali Imron. Permintaan pengalihan status dari vonis mati menjadi vonis penjara seumur hidup diminta oleh Kepala BNPT era Ansyaad Mbai. Permintaan tersebut disetujui Menteri Hukum dan HAM.
Ali Fauzi adalah adik kandung Ali Imron. Ali Fauzi telah lebih dulu meninggalkan aktivitas terkait teror. Ali Fauzi pernah melatih ratusan orang Indonesia merakit bom.
Ali Fauzi adalah mantan anggota Jamaah Islamiyah yang telah meninggalkan organisasi itu sejak tahun 2001. Dia tak terlibat dalam serangan Bom Bali I yang menewaskan 202 jiwa dan melukai 209 orang lainnya di Legian.
"Mendengar cerita langsung dari pelaku atau mantan pelaku pasti akan membuka wawasan tentang bagaimana terorisme itu masuk dan bagaimana sampai mereka bisa direkrut masuk jaringan teror," ujar Hasyim.
Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholar (ICIS) ini menjelaskan, selain melibatkan mantan teroris, BNPT bersama Pondek Pesantren yang dia asuh akan mengundang Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Badan Intelijen Negara, dan Pengurus Besar Nahdatul Ulama.
"Mereka akan dilibatkan dalam upaya deteksi dini potensi terorisme," katanya.
Agenda gerakan anti terorisme akan dihelat di Pondok Pesantren Al Hikam, Kukusan, Depok, 6-8 Desember 2014. Kegiatan itu akan mencetuskan rekomendasi dan evalasi penanganan terorisme.
"Pemerintah terkesan lemah dan membiarkan bibit terorisme yang bersifat hulu. Kami nanti akan sampaikan action plan, gagasan, rekomendasi," ujar Hasyim.