Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG) serius mempersiapkan Musyawarah Nasional versi mereka di Jakarta, Januari 2015. TPPG hari ini, Kamis (4/12), membentuk susunan panitia inti Munas.
Ibnu Munzir ditunjuk sebagai Ketua Steering Committee, Djasri Marin sebagai Organizing Committee, dan Yorrys Raweyai sebagai Ketua Panitia Penyelenggara. Ketiganya merupakan kader yang dipecat dalam Munas Bali, Rabu (3/12).
TPPG menuding Munas Bali tidak sah karena berlangsung secara tidak demokratis dan sejak awal diskenariokan untuk memenangkan Aburizal Bakrie (Ical) secara aklamasi. Oleh sebab itu TPPG berkeras hendak menggelar Munas Jakarta yang menurut mereka sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semua persiapan sudah matang. Kami akan menyelenggarakan Munas sendiri, Munas yang sah,” kata anggota TPPG Lawrence Siburian di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Seperti diberitakan sebelumnya, internal Partai Golkar terpecah soal Munas. Kubu Agung Laksono menentang Munas Bali yang jadwalnya dipercepat dari rencana semula pada Januari 2015 berdasarkan keputusan Rapat Pimpinan Nasional Golkar di Yogyakarta (18/10).
Munas Bali yang berlangsung 30 November hingga hari ini memutuskan memilih kembali Ical secara aklamasi sebagai Ketua Umum Golkar periode 2014-2019. Namun hasil Munas Bali ini tetap tak diakui kubu Agung.
Menanggapi langkah kubu Agung, Ical memecat seluruh gerbong Agung dari Golkar. Total ada 17 kader yang dipecat, yakni adalah Agun Gunandjar Sudarsa, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Lawrence Siburian, Ace Hasan Syadzily, Lamhot Sinaga, Melchias Markus Mekeng, Zainuddin Amali, Andi Sinulingga, Leo Nababan, Imbu Munzir, Ricky Rahmad Kusumonegoro, Djasri Marin, Juslin Nasution, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Nusron Wahid.