Jakarta, CNN Indonesia -- Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP mempertanyakan ulang klaim bahwa lembaganya malas mencegah korupsi ketimbang menindak. Klaim tersebut dilontarkan oleh salah satu kandidat calon pimpinan KPK, Robby Arya Brata.
"Dia (Robby) kesimpulan dari mana seperti itu? Harus didiskusikan dulu, defnisi pencegahan itu seperti apa. Jangan-jangan karena ketidaktahuan dia. Jadi, Pak Roby jangan beranggapan seperti itu," ujar Johan, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (4/12).
Johan beranggapan, Roby belum mengerti seluk-beluk kegiatan KPK. "Kan dia (Robby) tidak tahu apa yang ada di KPK. Apa yang dilakukan," katanya singkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, KPK tengah menggelar Anti Corruption Fim Festival 2014. Komisioner KPK Adnan Pandu Praja sempat mengatakan kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan korupsi. Menurutnya, film dapat menjadi media untuk mengawali pembangunan karakter anti korupsi.
Karenanya, Johan menyarankan Roby untuk fokus mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. "Lulus tes, fokus, baru jadi pimpinan KPK dan melakukan apa yang ingin dia (Robby) lakukan," ucapnya.
Hingga sore ini, Robby masih mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang digelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pada seleksi kali ini, DPR akan memutuskan seorang nama yang akan menggantikan posisi Busyro Muqoddas yang akan purna tugas pada 10 Desember nanti. Di sisi lain, Robby pun harus bersaing dengan Busyro, yang mengikuti kembali seleksi ini.