KURIKULUM 2013

Sekolah Sesalkan Penundaan Kurikulum 2013

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2014 08:21 WIB
Pihak sekolah menyayangkan keputusan Menteri Anies menunda Kurikulum 2013 yang dinilai mendorong kreatifitas siswa dan guru.
Pelajar mengikuti ujian di Sekolah Menengah Atas Jakarta Selatan, Senin, (8/12). Mendikbud Anies Baswedan mulai mengirimkan surat perintah penundaan pelaksanaan kurikulum 2013 (K-13) secara bertahap ke sekolah seluruh Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 mendapatkan kekecewaan dari pihak sekolah. Pasalnya, isi kurikulum dinilai pihak sekolah bagus dan mendorong pembelajaran kreatif aktif siswa dan guru.

Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Jakarta Sujaelani mengatakan pihaknya menyayangkan penundaan Kurikulum 2013 tersebut oleh Menteri Anies.

“Sayang saja padahal kurikulumnya bagus. Membuat siswa, guru dan pembelajaran pun aktif,” kata Sujaelani ditemui langsung di kantornya, Selasa (9/12). 


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut senada dengan Kepala Sekolah SDN Gunung 03 Pagi, Sri Wahyuni. Sri menilai manfaat Kurikulum 2013 sejauh ini bagus dan mendorong kreativitas.“Kurikulum 2013 bagus, bisa menggali anak untuk berpikir kreatif,” kata dia.

Selama penerapan Kurikulum 2013, Sujaelani mengaku sekolahnya tidak memiliki hambatan berarti. Hambatan, katanya, ada pada guru karena belum menguasai teknik penilaian siswa karena banyaknya aspek yang mesti diperhitungkan.

“Sebenarnya, perlu ada pemantapan guru-guru sekolah,” kata dia.

Diapun mengatakan pelatihan Kurikulum 2013 yang ada selama ini tidaklah cukup. Pelatihan, katanya, hanya diberikan selama lima hari dan tidak berkelanjutan.

“Seharusnya, kan, pelatihan dulu. Baru pelaksanaan di lapangan dan evaluasi,” ujar Sujaelani.

Hal serupa juga diungkapkan Sri. Kesulitan penerapan Kurikulum 2013, katanya, terletak pada sistem penilaian yang deskriptif.  “Ini yang dirasa berat. Karena membuatnya butuh waktu lama. Gurupun mesti kerja ekstra keras sampai malam,” kata dia.

Meskipun demikian, keduanya mengatakan akan mengikuti instruksi selanjutnya dari dinas pendidikan sesuai arahan Menteri Anies.  "Kita menunggu revisi Kurikulum 2013, tentang peningkatan guru, distribusi buku yang masih dikeluhkan dan kesiapan teknis di lapangan," kata Sujaelani.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER