HARGA BBM

Hari Ini 50 Ribu Buruh Demonstrasi di Bundaran HI

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2014 06:03 WIB
Penolakan terhadap kenaikan harga BBM masih terjadi. Pagi ini, 50 ribu buruh dari Jakarta, Jawa Barat, Banten, akan berdemo di Bundaran HI menolak harga BBM.
Massa gabungan organisasi buruh berunjuk rasa di Bundaran HI, Jakarta, Senin (10/11). Dalam aksi tersebut mereka menolak kenaikan BBM. (Antara Foto/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 50 ribu buruh dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, bakal melakukan aksi demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) hari ini, Rabu (10/12).

"Besok (hari ini) buruh. Tetapi kawan mahasiswa tadi berharap bisa ikut. Bagi kami tidak ada persoalan," kata Iwan Kusmawan, Ketua Umum DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN) kepada CNN Indonesia usai Diskusi Publik bertajuk 'Kilas Balik Gerakan Rakyat Menolak Kenaikan Harga BBM', di Jakarta, Selasa sore (9/12).

Iwan menyatakan, aksi tersebut menyertakan mereka yang tergabung dalam gerakan buruh Indonesia. Setidaknya ada 42 federasi, terdiri dari tiga konfederasi yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), KSPAI Andi Gani, dan KSBSI Mudofi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teknis yang sudah kami atur. Jam 10 atau jam 11 semua sudah ada di Bundaran Hotel Indonesia," ujar Iwan.

Iwan mengatakan, para demonstran akan bertahan sampai ada itikad baik dari pemerintah untuk mengajak mereka bicara. Titik aksi yaitu dari Bundaran HI menuju istana. "Jalan ke istana mau kami blok. Aksi blokir jalan bersifat kondisional," katanya.

Menurut Iwan, demonstran telah memberi informasi kepada Polda Metro Jaya mengenai rencana aksi tersebut. Secara prinsip, aparat kepolisian membantu supaya aksi berjalan tertib dari mulai pemberangkatan sampai titik kumpul.

"Kami berencana memang menginap. Karena instruksi kami sudah jelas kepada seluruh peserta aksi untuk membawa perbekalan secukupnya," ujarnya.

Jika aksi tersebut tak membuahkan hasil, Iwan berencana mencanangkan aksi mogok nasional. Namun dia akan jeda terlebih dahulu hingga kepulangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Korea Selatan. Para buruh akan melihat respon Jokowi atas tuntutan mereka.

"Liat nanti bagaimana. Kalau Pak JK menerima bisa babak belur nanti. Pak JK dari pengusaha, Jokowi juga pengusaha. Enggak mungkin kami terus-terusan melawan pengusaha juga. Tapi kalau massa banyak, apa boleh buat. Sekarang ini bukan hanya perang senjata, tapi perang massa," ujar Iwan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER