Jakarta, CNN Indonesia -- Lengangnya lingkungan Brawijaya, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, di malam hari, membuat tak ada warga sekitar yang menyadari terjadinya prosesi pembunuhan Sri Wahyuni. Kondisi itu diungkapkan oleh salah satu pedagang makanan di kawasan tersebut.
Yanti, mengaku baru mengetahui lingkungan tempat dia mencari nafkah selama ini telah dijadikan sebagai tempat pembunuhan setelah kepolisian resort Bandara Soekarno-Hatta melakukan reka ulang kejadian. Tak hanya dirinya, dia dan tetangga di sekitar kawasan tersebut juga kaget saat banyak polisi berdatangan, siang tadi.
"Saya baru tahu pagi tadi pas banyak polisi datang ke sini. Tapi sebelumnya saya curiga karena sepertinya banyak intel datang ke warung saya," ujar Yanti kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bercerita, selama 30 tahun berdagang di taman yang berada persis di depan kediaman pendiri waralaba KFC di Indonesia, almarhum Dick Gelael, Yanti belum pernah mendengar kasus pembunuhan terjadi di lingkungannya.
Dari pantauan CNN Indonesia, jalan sepanjang Taman Brawaijaya I memang kerap disinggahi kendaraan-kendaraan kelas menengah ke atas. Tak hanya berhenti sejenak, banyak pengendara yang memarkirkan mobil mereka di kawasan perumahan elit ini.
Yanti mengatakan, pada malam hari, jalan disekitar tempatnya berusaha, memang lengang. Selain itu, penerangan jalan juga terbilang kurang. "Di kawasan ini juga nggak ada ronda malam. Setiap rumah memiliki petugas keamanan sendiri," tambah Yanti.
Dalam reka ulang pertama perkara pembunuhan yang dilakukan Jean Alter Huliselan alias JAH, diketahui, Sri tewas akibat cekikan Jean di lehernya. Keduanya sempat saling adu argumentasi dan bertukar pukul, hingga akhirnya amarah Jean tak terbendung.
Kejadian itu berlangsung di dalam mobil Honda Freed abu-abu dengan no.pol B 136 SRI, yang mereka parkir di seberang pagar kediaman Dick Gelael. Setelah memastikan Sri tewas, Jean sempat pulang ke kosnya di kawasan Kemang, untuk berganti pakaian.
Kala itu, Jean kemudian langsung menuju Bandara Soetta untuk pulang ke rumahnya di Nabire. Sebelumnya, Jean juga sempat membuang kaos bernoda darah Sri di pinggir jalan tol JORR (Jakarta Outer Ring Road). Sesampainya di Soetta, Jean meninggalkan Sri di area parkir Terminal 2D, untuk kemudian terbang ke Jayapura melalui Denpasar dan Makassar.