MUKERNAS PPP

PPP Cemburu kepada Demokrat

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 15:12 WIB
Demokrat tak masuk Koalisi Merah Putih atau Koalisi Indonesia Hebat, tapi dapat kursi pimpinan DPR, MPR, komisi. PPP masuk KMP, tak dapat apa-apa. Gigit jari.
Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta, Achmad Dimyati Natakusumah, berpendapat PPP tak dapat untung di KMP. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Jakarta, Achmad Dimyati Natakusumah, mengusulkan agar partainya mengikuti langkah Demokrat. PPP menganggap Demokrat cerdik karena bisa mendapat posisi strategis di pimpinan parlemen meski tak masuk koalisi manapun.

Saat ini Demokrat memiliki wakil di pimpinan DPR dan MPR. Salah satu kursi Wakil Ketua MPR diisi oleh Ketua Dewan Pembina Demokrat EE Mangindaan, sedangkan satu kursi Wakil Ketua DPR diduduki oleh Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto.

Belum lagi sejumlah kader Demokrat berhasil menduduki kursi pimpinan di alat kelengkapan dewan seperti Wahidin Halim (Wakil Ketua Komisi II), Benny K Harman (Wakil Ketua Komisi III), Herman Khaeron (Wakil Ketua Komisi IV), Azman Natawijana (Wakil Ketua Komisi VI), Mulyadi (Wakil Ketua Komisi VII), Dede Yusuf (Ketua Komisi IX), dan Teuku Riefky (Ketua Komisi X).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Partai Demokrat patut ditiru. Dia enak, di tengah tapi dapat semua," kata Dimyati di lokasi Musyawarah Kerja Nasional PPP, Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Kamis (11/12).

Sementara PPP meski sejak awal menjadi bagian dari KMP, sama sekali tidak mendapatkan posisi-posisi strategis seperti Demokrat. Padahal, menurut Dimyati, salah satu motif PPP gabung ke KMP karena koalisi itu menawarkan jabatan strategis.

Saat ini PPP masih terbelah antara kubu Romahurmuziy hasil Muktamar Surabaya, dengan kubu Djan Faridz hasil Muktamar Jakarta. PPP kubu Romy sudah lebih dulu mendeklarasikan diri bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat.

Saat ini PPP kubu Djan Faridz menggelar Mukernas perdana yang salah satu agendanya membahas arah koalisi PPP ke depan. Ada tiga opsi yang akan dibahas. Pertama, PPP tetap bergabung dengan KMP. Kedua, PPP akan bergabung dengan KIH. Ketiga, PPP akan bergabung dengan Demokrat sebagai partai penyeimbang di luar KMP dan KIH.

"Ini yang akan kami bicarakan. Apakah kami tetap di KMP atau berpindah haluan ke KIH, atau berkoalisi dengan Partai Demokrat di tengah," kata Dimyati.

Arah koalisi PPP ditargetkan sudah jelas ketika Mukernas ditutup Jumat esok (12/12).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER