PRO-KONTRA MIRAS

Ahok: Wisatawan Asing Butuh Bir

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2014 10:08 WIB
Ahok mengatakan tidak berniat untuk melegalkan minumar keras, melainkan melakukan pengetatan dan pemenuhan kebutuhan minuman beralkohol untuk dunia wisata.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di ruang kerjanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat tanggapan miring terkait rencananya untuk melegalkan beberapa jenis minuman beralkohol. Ahok meluruskan bahwa minuman keras memang ada yang legal, namun produsen, tempat pembelian, dan pembeli miras harus diperhatikan. Lebih jauh, menurut Ahok bir juga dibutuhkan.

"Bukan melegalkan, sekarang miras udah legal kok. Ada bir segala macam. Bir juga bukan miras ya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/12).

Mantan Bupati Belitung Timur itu meluruskan maksud perkataannya yang belakangan tersiar di berbagai media. Pada Jumat (5/12), Ahok memberikan tanggapannya terkait banyaknya korban yang jatuh akibat konsumsi miras oplosan. Menurutnya, miras oplosan banyak beredar karena ada pelarangan produksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru yang kita khawatir itu produksi alkohol yang tidak berizin. Siapa yang oplos? Jual ke mana? Kalau dibebasin (produksi dengan izin) justru bisa ditegasin. Tidak boleh ada yang sembunyi-sembunyi," katanya pada Jumat (5/12).

Beberapa kalangan mengecam pernyataan Ahok karena dianggap melegalkan produksi miras. Menurut Ahok, miras memang ada yang legal, tapi ada batasan umur konsumen yang harus ditegaskan.

"Ada di beberapa tempat tertentu buat belinya. Yang penting diperkuat anak usia tertentu enggak boleh beli. Sekarang juga udah boleh kok. Di hotel, di mana, boleh. Justru kita mesti ketat. Jangan biarkan orang di kampung-kampung bisa produksi," tegasnya pagi tadi.

Lebih jauh lagi, Ahok menganggap bir juga dibutuhkan. Menurut Ahok, karena itu Pemprov DKI Jakarta menanamkan saham sekitar 20 persen dalam perusahaan produsen bir Anker, PT Delta Djakarta.

"Bir bukan termasuk miras, lho. Kita Anker Bir ada saham 20 persen. Makanya saya katakan ini fakta ada. Orang butuh, turis juga butuh, tapi belinya dibatasi. Anak kecil mau beli enggak boleh," ucapnya.

Untuk menanggulangi masalah miras oplosan, Ahok mengaku akan bertindak tegas. "Operasi habis. RT/RW, lurah, itu mesti tegas. Masa enggak tau ada produksi gituan?" ujar Ahok.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER