GOLKAR TERBELAH

Kisruh Golkar Dikhawatirkan Menular ke Partai Lain

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 19:17 WIB
Konflik tersebut diprediksi Hajriyanto akan berlarut dan tak berkesudahan. Alhasil, hanya akan ada adu nafas panjang yang berujung pada adu kemampuan logistik.
Salah satu foto Aburizal Bakrie di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta diturunkan oleh beberapa staf kantor DPP pada Selasa siang (9/12). CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama
Jakarta, CNN Indonesia -- Kisruh dualisme kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar) terus bergulir. Politikus senior Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari, merasa khawatir masalah ini akan menular ke partai-partai politik lainnya.

Hajriyanto beranggapan partai sebesar dan setua Golkar seharusnya memiliki sistem penyelesaian masalah yang baik. Jika partai berusia setengah abad tersebut saja tidak bisa menemukan jalan tengah dengan cara baik, ia mencemaskan partai-partai lain akan mengekor.

"Saya takut ini akan diikuti oleh partai-partai lain," ujar mantan Wakil Ketua MPR ini dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaca pada masalah yang dihadapi partai beringin tersebut, Hajriyanto was-was nantinya partai lain akan mengikuti kader Golkar yang saling klaim kepengurusan sah.

Konflik tersebut diprediksi Hajriyanto akan berlarut dan tak berkesudahan. Alhasil, hanya akan ada adu nafas panjang yang berujung pada adu kemampuan logistik. "Tinggal sepanjang apa nafas kedua belah pihak dmiliki," ucap Hajriyanto.

Menurut Hajriyanto, klaim tersebut tidak akan menemukan titik terang. "Itu adalah klaim sepihak. Kedua belah pihak akan punya klaim yang sama. Tidak ada lagi juri yang bisa menyatakan yang paling sah sesuai AD/ART," katanya.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yassona Laoly, urung mengesahkan salah satu kepengurusan Partai Golkar, kubu Aburizal Bakrie hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali dan kubu Agung Laksono hasil Munas Ancol. Yasonna menyerahkan penyelesaian konflik internal partai melalui Mahkamah Partai atau peradilan.

Yakin Tak Ada Dualisme

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPR, Tjatur Sapto Edy, melihat pola kekisruhan dualisme kepengurusan yang terjadi di dua partai pendukung Koalisi Merah Putih yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. Kedua partai tersebut saat ini tengah panas menghadapi kisruh dualisme kepemimpinan di internal partai mereka.

"Sekarang kalau mau jadi ketua umum, pura-pura masuk ke Koalisi Indonesia Hebat kemudian mendaftar ke Kementerian Hukum dan HAM," ujar Tjatur kemudian tertawa saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/12)

Hal ini disampaikannya menanggapi kesiapan PAN yang akan menggelar kongres pada Maret atau April 2015 nanti. Ia yakin kisruh dualisme tersebut tidak akan terjadi di dalam PAN.

"PAN ini kekeluargaannya kental. Saya tidak melihat adanya faksi-faksi di PAN," klaimnya.

Ia mengatakan pendiri PAN Amien Rais membuka kesempatan berdemokrasi dalam kongres nanti. Siapapun kader PAN boleh maju menjadi calon ketua umum partai berlambang matahari terbit ini.

Pada saat ini, menurut Tjatur ada beberapa nama yang muncul seperti Zulkifli Hasan, Drajad Wibowo, dan juga Hatta Rajasa. Menurutnya, saat ini masih terlalu jauh untuk memprediksi pemetaan suara bagi para calon ketua umum PAN.

"Ada Zul, Drajad, Hatta juga ada. Sekarang kan belum mengkristal, mungkin nanti Januari," jelasnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER