Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana mencari individu untuk menjadi agen pencegahan korupsi. Individu tersebut akan tersebar di berbagai sektor baik pusat maupun daerah.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan langkah tersebut dilakukan demi memberantas korupsi di kalangan penyelenggara negara. Rencananya, KPK mulai melaporkan program tersebut pada tahun 2015 mendatang.
"Kami siapkan agen, individu pencegahan korupsi. Gimana lembaganya mau beres kalau individunya tidak beres," kata Bambang usai acara 'Inkuiri Nasional Komnas HAM tentang Hak Masyarakat Hutan Adat' di Komisi Yudisial, Jakarta, Rabu (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang mengatakan pihaknya ingin melakukan pencegahan korupsi di tahap individu, unit kemudian direktorat di instansi pemerintahan.
Pendekatan, katanya, akan dilakukan melalui satu direktorat di sebuah kementerian yang akan menjadi contoh di kementerian lainnya.
"Kalau percontohan ini berhasil akan dibentuk di direktorat lain," kata dia.
Agen yang terpilih nantinya akan menjalankan konsep pencegahan korupsi melalui Sistem Integritas Nasional (SIN) yang dibangun KPK.
"Kami ingin dorong pencegahan korupsi. KPK sudah menyelesaikan SIN, itu yang mau ditaruh di kementerian atau lembaga. Saat ini sudah di Bappenas konsepnya," ujar dia.
Lebih jauh lagi, Bambang mengatakan sistem tersebut belum berjalan baik lantaran tidak adanya penggerak atau agen.
"Hanya regulasi saja tapi agen individu tak disiapkan. Akhirnya gak jalan. Makanya, kami cari agen untuk dididik," ujar dia.
Agen tersebut, katanya, memiliki tugas untuk mengawasi adanya penyelewengan di kalangan internal lembaga bersangkutan.
"KPK tidak mampu menangani sendiri. Kami harus nyetak cerita sukses," ujar dia.
Selain memprioritaskan agen anti korupsi, KPK juga berencana untuk membuka kantor perwakilan di daerah lain pada tahun 2015 mendatang. "Kami akan buka di Sumatera karena lebih dekat dengan kantor. Kedua, banyak agen," katanya.
Pihaknya juga akan menyorot isu korupsi yang kemungkinan besar banyak terjadi di Sumatera. "Masalah yang besar, mungkin Sumber Daya Alam (SDA) dan laut. Tahun depan kami akan menyiapkan kantor perwakilan dan semuanya. Kerangkanya sedang dipikirkan," ujarnya.