KONGRES DEMOKRAT

SBY Diminta Buka Pintu Demokrasi Saat Kongres Demokrat

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 11:18 WIB
SBY diminta untuk mempersilakan kader-kadernya lebih dulu untuk maju bersaing menjadi calon Ketua Umum Demokrat.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susi;lo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin (kanan) menghadiri rapat internal partai, dalam rangka konsolidasi anggota dewan terpilih PD, Jakarta, Selasa (30/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto meminta Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membuka pintu demokrasi menjelang Kongres 2015. Status SBY yang katanya bapak demokrasi, sebut Tri, harus dibuktikan di internal Demokrat.

"Pak SBY kan bapak demokrasi, harusnya beliau mempersilakan kader-kadernya untuk maju terlebih dahulu," ujar Tri yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum ini saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu malam (17/12) .

Jelang kongres yang rencananya digelar April 2015, nama SBY kembali mengemuka untuk kembali jadi Ketua Umum Demokrat. Tri sendiri menilai SBY masih sangat kuat jika kembali dicalonkan untuk memimpin Demokrat. Apalagi, menurutnya banyak kader yang menilai jasa SBY sangat besar membesarkan partai ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri sendiri kejadian saat Kongres Luar Biasa di Bali beberapa waktu lalu jangan sampai terulang. Sepeningal Anas Urbaningrum, Demokrat menggelar Kongres untuk memilih ketua umum baru. Saat itu selain SBY, sebenarnya ada kader lain yang ingin mencalonkan diri yakni Marzuki Alie. Namun menurut Tri tidak diizinkan sehingga SBY terpilih secara aklamasi.

Padahal Marzuki yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI ini punya banyak dukungan. Saat Kongres 2010 di Bandung, Marzuki bersaing ketat dengan Anas Urbaningrum. Meski akhirnya kalah dari Anas, perolehan suara keduanya menurut Tridianto saat itu tipis.

Dengan mempersilakan kader lain maju berarti SBY menghidupkan demokrasi di tubuh partai berlambang bintang mercy itu. "Hidupkan demokrasinya dahulu. Mereka kalau mau maju jadi takut karena nanti dikira melawan," kata sahabat karib Anas Urbaningrum ini.

Sebelumnya politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika juga menantang SBY untuk bertanding secara jujur dan adil. Ia pun sempat 'menyentil' SBY dan para loyalisnya untuk tidak melakukan penjegalan terhadap orang-orang yang ingin maju menjadi calon ketua umum.

"Harapan kami adalah fair play, dan bikin suasana kongres sesehat mungkin. Kalau sudah kuat, biarkanlah lawan paling tidak masuk ke dalam lapangan terlebih dahulu. Ini kan sama seperti pertandingan bola antara Jerman dan Indonesia," kata Pasek.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER