Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Chozin Chumaidy, dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Libanon. Chozin akan bertugas di Beirut.
Pelantikan Chozin berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/12). Pelantikan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Selain menjabat Ketua Mahkamah PPP, Chozin pernah mengajar di UIN (Universitas Islam Negeri) Bandung dan menjadi anggota Komisi II DPR masa bakti 2004-2009.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait tugas barunya, Chozin menyatakan hubungan Indonesia dengan Libanon harus diperkuat sebab penduduk kedua negara sama-sama banyak yang menganut Islam moderat.
“Libanon agak unik sistem pemerintahannya. Pembagian kekuasaan berdasarkan agama. Presiden (dari umat) Kristen, Perdana Menteri Islam Sunni, dan lain-lain,” ujar Chozin usai dilantik Jokowi.
Menurut Chozin, ia menjadi duta besar atas dorongan kedua kubu di partainya, yakni mantan ketua umum PPP Suryadharma Ali maupun Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy.
“Sebetulnya semula saya akan dilantik bersama 22 duta besar lainnya kemarin (15 Oktober). Tapi saya terlambat (dilantik) karena di Libanon presidennya belum terpilih. Padahal harus ada
agreement. Hikmahnya sekarang saya dilantik sendirian oleh Jokowi,” kata Chozin. Ke-22 dubes lainnya dilantik oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Chozin mengatakan sudah mengikuti seleksi yang digelar Kementerian Luar Negeri, dilanjutkan dengan uji kepatutan dan kelayakan oleh Komisi I DPR. “Setelah selesai baru disampaikan ke Presiden, lalu dimintakan
agreement dari Libanon,” ujarnya.
Jokowi mengucapkan selamat kepada Chozin dan berpesan agar dia dapat menciptakan hubungan yang baik dan harmonis antara Indonesia dan Libanon selama bertugas.