Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak untuk tak saling menyalahkan soal bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. Paling penting dilakukan saat ini ialah menyadarkan masyarakat tentang risiko kawasan rawan bencana ketimbang menuduh satu sama lain dan berselisih.
"Bencana sudah terjadi. Hentikan saling tuding, segera bekerja. Sekarang daripada ribut, lebih baik tangani bersama," kata Ganjar di sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (18/12).
Pascalongsor Banjarnegara, Ganjar diprotes banyak orang, diolok-olok di media sosial, dan mendapat keluhan dari banyak orang. "Ada yang bilang tanggal 5 Desember kemarin Direktur Mitigasi memberikan surat ke saya, (berisi peringatan) kalau di Banjarnegara akan ada bencana. Siapa bilang? Saya cek surat tanggal 5 itu tentang vulkanologi," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula surat yang diterima Ganjar tanggal 13 Desember. "Tapi sifatnya umum dan rutin, tentang daerah-daerah yang rawan. Saya malah dikira tidak merespons. Langsung saya tanyakan pada mereka, dan mereka mengaku tidak berbicara seperti itu," ujarnya.
Mantan wakil ketua Komisi II DPR itu menyadari pentingnya mengingatkan dan mengedukasi warga atas ancaman bencana. "Sekarang mari bantu gerakkan masyarakat untuk sadar bencana. Begitu curah hujan tinggi, segera lari," kata Ganjar.
Beberapa kawasan di Jawa Tengah yang rawan longsor antara lain Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Banyumas, dan Karanganyar. Untuk itu Pemerintah Provinsi Jateng menyebarkan informasi guna meningkatkan kepekaan warga mereka atas bencana.
"Saya publikasikan di media sosial informasi soal bencana ini. Seluruh nomor telepon penting saya iklankan di koran," kata Ganjar.
Berdasarkan data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas yang telah ditemukan sejauh ini berjumlah 85 orang, sedangkan 23 lainnya masih hilang. Sementara jumlah pengungsi akibat longsor Banjarnegara mencapai lebih dari 1.300. (Baca:
Tragedi Banjarnegara, 108 Jiwa Tertimbun dalam 5 Menit)