Jakarta, CNN Indonesia -- Pos keamanan dan koperasi di kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, dirusak oleh sejumlah orang tak dikenal, Jumat dini hari (19/12). Sehari sebelumnya, Kamis (18/12), UKI disisir oleh Badan Narkotika Nasional dan Polres Jakarta Timur terkait keberadaan narkotika di kampus itu.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia di lapangan, kaca pintu dan jendela di pos keamanan dalam kondisi pecah. Serpihan kaca berserakan di lantai. Selain itu, tali rafia hitam dipasang di sekeliling pos keamanan, menjadi tanda lokasi itu dirusak.
Menurut petugas keamanan yang berjaga di sekitar lokasi, aksi perusakan diperkirakan terjadi pada pukul 03.30 WIB. Selain dirusak, tembok pos keamanan juga dicorat-coret dengan spidol hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami mahasiswa/i. Jangan jadikan cepu." Cepu yang dimaksud dalam tulisan itu ialah intel.
Tulisan lainnya berbunyi “Kami tidak butuh BNN. Kami perlu kegiatan kampus yang positif. Bukan jual UKI untuk BNN dan acara TV. Lebay loh! Nangkap anak UKI sendiri.”
“Pelihara BNN di kampus kita tercinta UKI. Mari rapatkan barisan lawan pengkhianat UKI,” demikian coretan lain yang tertera di dinding.
Dalam razia di kampus UKI kemarin, BNN menemukan 2-3 gram ganja, tempat dan alat isap sabu-sabu, dua karung botol bekas minuman keras, satu parang, dan dua samurai. Ganja ditemukan di Sekretariat Resimen Mahasiswa di Fakultas Teknik.
Simak
FOKUS Menelusuri Cuci Duit Narkotik dan
FOKUS Perempuan di Balik Lalu Lintas NarkotikSaat ini BNN masih mengusut kepemilikan ganja yang berada di Sekretariat Menwa UKI itu. “Kami masih menyelidiki ganja itu milik siapa, dari mana asalnya, dan kenapa bisa sampai ada di sekitar Fakultas Teknik UKI,” kata Kepala Humas BNN Sumirat Dwiyanto kepada CNN Indonesia, Jumat (19/12).
BNN mengapresiasi UKI yang telah bekerjasama amat baik dengan mereka dalam memberantas peredaran narkotika di lingkungan kampus. Razia dilakukan BNN atas permintaan dari UKI sendiri. Pihak universitas telah mencium ada penyalahgunaan narkotika di wilayah mereka.
Untuk diketahui, hasil penelitian BNN dengan Universitas Indonesia mengungkapkan sebanyak 800 ribu hingga 900 ribu pelajar dan mahasiswa menjadi pecandu narkotika. Jumlah itu 22 persen dari total pencandu narkotik di Indonesia yang mencapai 4 juta orang. Mirisnya, angka pengguna narkotik terus meningkat dari waktu ke waktu.