Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan Universitas Indonesia mengungkapkan sebanyak 800 ribu hingga 900 ribu pelajar dan mahasiswa menjadi pecandu narkotika. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. (Baca:
Pengguna Narkotik Tersebar di 90 Kampus di Jakarta)
"Angka itu berarti sebanyak 22 persen dari total jumlah pecandu di Indonesia yang berjumlah 4 juta orang," kata Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto kepada CNN Indonesia, Jumat (19/12).
Besarnya jumlah pelajar dan mahasiswa yang menjadi pemadat itu jadi perhatian utama BNN. "Ini menjadi keprihatinan kami karena pelajar dan mahasiswa merupakan anak bangsa yang harus dilindungi dari konsumsi narkotika," kata Sumirat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu kerjasama dengan kampus, forum rektor universitas negeri dan swasta, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menjadi salah satu agenda utama BNN. "Kami juga secara rutin melakukan penyisiran di kampus terkait keberadaan narkotika, serta melakukan tes urine," ujar Sumirat.
Kerjasama BNN dengan Kementerian Pendidikan dilakukan dengan menyisipkan materi pelajaran antinarkotika dalam mata pelajaran, yaitu untuk mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga serta Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Simak
FOKUS Menelusuri Jejak Cuci Duit Narkotik dan
FOKUS Perempuan di Balik Lalu Lintas NarkotikKamis siang (18/12), BNN bersama Polres Jakarta Timur melakukan razia narkotika di Universitas Kristen Indonesia, Cawang, Jakarta Timur. Dalam razia itu petugas menemukan 2-3 gram ganja, tempat dan alat isap sabu-sabu, dua karung botol bekas minuman keras, satu parang, dan dua unit samurai.