SURVEI POLITIK

Jika Pemilu Saat Ini, Suara Golkar Jeblok

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Des 2014 08:01 WIB
LSI yang dipimpin Denny JA menyebutkan perolehan Partai Golkar bisa berada di bawah 10% jika konflik yang terjadi saat ini tak kunjung selesai.
Bendera Partai Golkar di DPP Golkar Jakarta, Selasa, 9 Desember 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golongan Karya salah satu partai yang memiliki sejarah panjang dalam dunia perpolitikan di Indonesia, bahkan selama era reformasi reputasi partai beringin tidak pernah surut.

Hal itu terbukti dengan tingginya perolehan suara Partai Golkar dalam empat gelaran Pemilu sejak 1999 hingga 2014. Dalam empat Pemilu tersebut angka perolehan Partai Golkar tidak pernah berada di bawah 10%, yaitu 22,44% pada 1999, 21,58% pada 2004, 14,45% pada 2009, dan 14,75% pada 2014.

Namun Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipimpin Denny JA mengungkapkan perolehan Partai Golkar bisa berada di bawah 10% jika konflik yang terjadi saat ini tak kunjung selesai. "Survei yang kami lakukan menunjukkan elektabilitas Partai Golkar saat ini merosot hingga di bawah 10%," ujar peneliti LSI Ardian Sopa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bahkan mengungkapkan jika Pemilu Legislatif diadakan saat ini maka perolehan suara Partai Golkar hanya akan berada di angka 8,4%. "Jika (pemilu) dilakukan saat ini maka elektabilitas Partai Golkar hanya 8,4% dan itu merupakan yang terendah sepanjang sejarah perjalanan politik Partai Golkar," lanjut Ardian.

Ardian mengatakan penurunan elektabilitas yang melanda Partai Golkar saat ini diakibatkan citra buruk yang melekat karena konflik internal yang sedang terjadi. Bahkan bukan tidak mungkin, konflik yang tidak kunjung selesai akan membuat Golkar tinggal kenangan dalam buku sejarah politik Indonesia.

"Jika konflik terus berlanjut artinya Partai Golkar bisa saja menggali kuburannya sendiri. Bahkan Golkar terancam menjadi partai kelas dua," katanya.

Konflik internal dalam tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut memang berpotensi mengganggu kiprah perpolitikan mereka, terutama di kancah DPR RI. Kader pendukung Aburizal Bakrie, Tantowi Yahya sebelumnya berkata konflik tersebut menganggu tugas para kader di DPR RI.

Bahkan Sekretaris Jenderal versi Agung Laksono Zainuddin Amali mengungkapkan suara Partai Golkar di parlemen terancam nol. "Dalam voting yang dilakukan di DPR suara kita bisa tidak dihitung alias nol karena sedang berkonflik," ujarnya baru-baru ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER