PROGRAM JOKOWI

Jokowi 'Blusukan' Ke Pusat Sejarah Mahkamah Konstitusi

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Des 2014 07:06 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan Pusat Sejarah Konstitusi Mahkamah Konstitusi pada Jumat (19/12) kemarin. 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dan meninjau Pusat Sejarah Konstitusi (Puskon) Mahkamah Konstitusi (MK), di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (19/12). (CNN Indonesia/ Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Pusat Sejarah Konstitusi (Puskon) di Gedung Mahkamah Konstitusi, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/12) kemarin.

Beberapa staf lembaga MK memakai baju merah lengkap dengan kerudung bersiap di pintu masuk menyambut Presiden Jokowi.

Jokowipun tak lama langsung memasuki lift menuju ke lantai 5 dan 6, untuk berkeliling ruangan demi ruangan di Puskon MK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika keluar dari lift di lantai 5, tampak sebuah ruangan yang dipenuhi peralatan canggih memaparkan perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan dan melahirkan lembaga peradilan tinggi negara MK.


Wahana edukasi seluas 1.462,5 meter persegi ini terdiri dari delapan zona yang mendokumentasikan secara runtut dinamika perjalanan sejarah konstitusi dan perkembangan MK melalui perpaduan informasi, seni dan teknologi.

Area lantai lima sendiri dibagi menjadi tujuh bagian, mulai dari Pra Kemerdekaan hingga bagian Perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Pada bagian Pra Kemerdekaan ditampilkan sejarah yang menyiratkan proses munculnya keinginan kolektif masyarakat di seluruh nusantara untuk bersatu sebagai sebuah bangsa.

Selanjutnya, di Zona Kemerdekaan, dikisahkan perjuangan bangsa untuk mewujudkan kemerdekaan sejak pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) hingga pengucapan teks proklamasi yang direkonstruksikan melalui teknologi hologram visualisasi karya foto Frans Mendur, seorang fotografer legendaris Indonesia dari kantor berita Ipphos.

Bagian Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menampilkan diorama rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menjadi tahapan awal dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

Rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan, yakni menerapkan Undang-Undang Dasar (UUD), memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, menetapkan menteri-menteri kabinet, membentuk daerah-daerah provinsi, juga membentuk badan kerja Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Selanjutnya, bagian Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terletak di sekitar area rotunda (kubah) Gedung MK menampilkan sejarah peristiwa pengakuan kedaulatan oleh Pemerintah Belanda kepada Indonesia sampai dengan peristiwa penyusunan Rancangan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS).

Lalu, bagian Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 merepresentasikan berbagai peristiwa selama masa berlakunya UUDS 1950, di antaranya perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi sistem parlementer. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 pun menjadi pertanda kembalinya UUD 1945 sebagai dasar negara RI.

Situasi ini digambarkan dalam bentuk diorama yang menjadi daya tarik utama bagian Kembali ke UUD 1945.

Mengakhiri rangkaian perjalanan di lantai 5 terdapat bagian Perubahan UUD 1945 yang menampilkan sejarah bergulirnya reformasi dan bagaimana proses perubahan UUD 1945 dalam sidang umum MPR, yang salah satunya melahirkan lembaga peradilan baru bernama Mahkamah Konstitusi.

Setelah puas berkeliling di lantai 5, Presiden Jokowi lantas menaiki tangga ke lantai 6 yang berisi berbagai informasi tentang sejarah MK. Binar mata Jokowi berbinar ibarat anak kecil mengunjungi museum bersama teman-temannya. Di lantai 6 itulah, Jokowi mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata secara seksama dan mencoba peralatan canggih yang disediakan tempat itu.

Bahkan, ia sempat melontarkan rentetan pertanyaan kepada pemandu wisata pada saat mengunjungi diorama yang menunjukkan adegan Agus Salim memimpin rapat BPUPKI bersama beberapa anggotanya.

"Ini semua mirip dengan aslinya? Kursinya dulu bentuknya seperti ini? Tasnya juga?" kata Jokowi kepada pemandu wisata yang disambut tawa oleh wartawan.

Pada bagian terakhir dari Puskon ini ditampilkan berbagai hal yang menginspirasi pembentukan MK sebagai lembaga peradilan konstitusi, peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkembangan MK RI, dan berbagai putusan penting yang berkontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum yang demokratis.

"Saya sangat bangga, karena nanti anak kita bisa belajar dengan cepat mengenai sejarah bangsa, mengenai sejarah konstitusi dari waktu ke waktu," ujar Jokowi kepada pers setelah puas berkeliling Zona Perubahan UUD 1945.

Menurut dia, teknologi yang digunakan Puskon sangat membantu memudahkan orang untuk memahami sejarah. "Kelihatan sekali dan sangat mudah memahaminya. Mulai dari gambar, dokumen-dokumen tertulisnya, semuanya ada," kata dia sumringah.

Bagi Jokowi, upaya MK untuk membangun lagi ingatan masyarakat akan sejarah dengan cara yang tidak membosankan itu sangat bagus.

"Alhamdulilah. Saya memberikan penghargaan yang amat tinggi karena sejarah dihadirkan di MK. Bagus sekali untuk anak-anak kita supaya tidak melupakan sejarah," kata Jokowi.

Setelah diresmikan Presiden Jokowi, Puskon MK akan dibuka untuk umum setiap Senin-Jumat pada jam kerja, tanpa dipungut biaya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER