PROBLEMATIKA GURU

Minim Fasilitas, Guru Enggan Pindah ke Sekolah Terpencil

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 18:53 WIB
Kekurangan fasilitas dan jauhnya jarak dengan keluarga menjadi hambatan besar bagi guru untuk disebar ke wilayah terpencil di seluruh Indonesia.
Peringatan Hari Guru 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hidup guru di sekolah terpencil sering kali tidak layak dan kerap kali tidak difasilitasi akomodasi yang layak.

Kesimpulan itu dikeluarkan dari hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dipaparkan di Hotel Grand Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/12).

"Guru di tempat saya sering kali harus menempuh puluhan kilometer serta menyeberang sungai hanya untuk mengajar. Sering kali mereka tidak mendapatkan tempat tinggal yang layak," kata Rasyid Rasiki, peneliti dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rasyid, tidak terfasilitasinya guru di daerah terpencil oleh pemerintah membuat para guru enggan dipindahkan ke sekolah di daerah terpencil. Adapun, survei TRC (Teacher Report Cards) mengungkapkan sebanyak 87,50 persen guru di perkotaan enggan dimutasi ke sekolah terpencil.

Hal senada diungkapkan oleh Rudi Yudhistira, peneliti dari Garut Governance Watch. "Tidak adanya fasilitas yang memadai dan insentif yang jelas jadi alasan mengapa guru enggan dipindahkan ke daerah terpencil," kata Rudi.

Selain itu, alasan kenyamanan di sekolah yang telah didiami serta jauh dari keluarga juga sering dilontarkan para guru. "Banyak pula dari mereka yang sebentar lagi akan pensiun sehingga merasa tidak perlu dipindah-pindahkan lagi," kata Rudi menambahkan.

Di sisi lain, guru lokal merasa terancam dengan kedatangan guru pendatang karena hadirnya anggapan guru pendatang hanya memanfaatkan sekolah terpencil sebagai loncatan karier semata. "Mereka berpikir sebaiknya guru lokal saja yang menjadi pengajar di daerahnya. Guru PNS jarang bertahan lama dan dianggap hanya menjadikan sekolah mereka sebagai batu loncatan," kata Rudi.

Ketidakramahan pengajar lokal menjadi salah satu alasan para guru pendatang tidak betah mengajar di sekolah terpencil.

"Sementara, mengikuti hati nurani dan adanya kebijakan pemerintah yang harus ditaati kerap jadi alasan mereka bertahan mengajar di pedalaman," kata Rudi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER