Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, kembali meletus sekitar pukul 17.30 WIT, Senin (22/12). Status Gamalama saat ini masih siaga. Meski belum ada pengungsi, saat ini Pemerintah Kota Ternate telah menyiapkan 18 titik pengungsian untuk berjaga-jaga.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Gamalama, letusan muncul dari retakan yang tercipta tahun 2011.
"Kota Ternate saat ini masih diselimuti abu vulkanik," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sutopo, sistem peringatan dini sudah berjalan dari pos pantau, pos tanggap darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan kelurahan melalui frekuensi radio. Tak ada kepanikan warga saat Gamalama meletus hari ini.
Pembersihan kota dari abu vulkanik terus dilakukan. Petugas pemadam kebakaran dan otoritas Bandara Sultan Babullah juga membersihkan bandara dari abu. Sementara Balai Teknik Penyehatan Lingkungan dan Dinas Kesehatan sedang melakukan uji kualitas udara di sekitar alun-alun kesultanan.
"Secara umum, kewaspadaan instansi dan peran komando tanggap darurat cukup responsif," kata Sutopo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate sejak letusan Kamis (18/12) telah membagikan 55 ribu lembar masker kepada masyarakat. Persediaan masker itu kini masih ada, tapi perlu ditambah.
Wali Kota Ternate telah menetapkan status siaga darurat hingga 31 Desember. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak gunung.