Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membeberkan alasan mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mengeluarkan pernyataan terkait insiden penembakan warga sipil di Paniai, Papua.
Andi mengatakan Jokowi memang memutuskan untuk tidak mengeluarkan pernyataan apapun terkait kekerasan tersebut karena Presiden ingin mencari solusi permanen untuk Papua terlebih dahulu.
"Jadi, Presiden tidak hanya mengeluarkan pernyataan saja. Presiden ingin betul-betul memberikan ruang bagi orang-orang Papua untuk berbicara tentang masa depan tanah Papua yang damai," kata Andi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (26/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh lagi, Andi mengatakan saat insiden Painai terjadi, Presiden langsung memerintahkan kepada pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan investigasi langsung.
"Investigasinya masih berlangsung. Presiden juga sedang menunggu hasil investigasi tim independen," kata dia.
Andi mengatakan saat ini sudah ada tiga tim investigasi independen yang menyerahkan hasil penyelidikan ke Jokowi.
Tim tersebut diantaranya sinode gereja-gereja Papua, tim independen Komnas Perempuan yang menghadirkan belasan 'Mama' Papua, serta tim pastoral Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
"Semuanya baru memberikan laporan awal dan usulan terutama mendesak pembentukan tim pencari fakta untuk kekerasan di Painai tersebut. Kami masih mendalami," kata Andi menjelaskan.
Sementara itu, pada hari Sabtu (27/12) ini Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke beberapa kota di Papua seperti Sorong, Wamena dan Jayapura. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi, kata Andi, akan menyampaikan pernyataan soal kasus kekerasan di Painai secara langsung.