BENCANA BANJIR

BNPB: Perlu Solusi Total Atasi Banjir Tahunan Bandung

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2014 13:27 WIB
Hingga Sabtu (27/12) ini tercatat sebanyak 14.276 warga dari 4.409 kepala keluarga mengungsi di 17 titik pos pengungsian akibat banjir di Kabupaten Bandung.
Warga korban banjir berada di tempat pengungsian di Gedung Juang, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/12). Hingga Sabtu (27/12) jumlah pengungsi di Bandung mencapai 14.276 jiwa. (AntaraFoto/Novrian Arbi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir yang menggenangi lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi. Hingga Sabtu (27/12) ini tercatat sebanyak 14.276 warga dari 4.409 kepala keluarga mengungsi di 17 titik pos pengungsian.

Deputi Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Nasional Tri Budiarto mengatakan pemerintah terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani persoalan banjir dan pengungsi di Kabupaten Bandung.

"Kementerian dan lembaga terkait terus berada di lokasi. Bantuan juga terus diberikan untuk kebutuhan pengungsi," kata Tri saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data dari BNPB, banjir di Kabupaten Bandung masih mencapai ketinggian 100 hingga 300 sentimeter.

Daerah yang terkena banjir antara lain Kelurahan Andir (300 cm), kelurahan Baleendah ( 150-350 cm), Buah Batu Citra Ciwastra (200 cm), Dayeuhkolot (300 cm), Banjaran (100-200 cm), serta Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka (200-150 cm).

Sementara itu,belasan ribu warga telah diungsikan ke pos pengungsian di daerah sekitarnya seperti diantaranya Markas UCS dan Unilon (1004 jiwa), Gelanggang Olahraga Baleendah (4173 jiwa), Gudang Tango dan madrasah di Bojongsoang (1680 jiwa), Dayeuhkolot (3311 jiwa), Mesjid AsSofia (321 jiwa), Mesjid Amanah (517 jiwa), SDN Cibadak (16 jiwa), Mesjid Albarokah (15 jiwa), Mesjid Alhuda (87 jiwa), Mesjid Fathul Huda (96 jiwa) dan Mesjid AnNur (78 jiwa).

"Semua pengungsi berada di dalam gedung seperti gelanggang olahraga, mushola dan mesjid serta kantor RT/RW. Tidak ada yang tinggal di dalam tenda," kata dia menjelaskan.

Tri mengatakan bantuan tambahan baru saja diberikan oleh pemerintah seperti diantaranya 10 ton beras, 1 unit tangki air bersih, 10 hidran umum dan 1 toilet mobile untuk memperkuat pelayanan pada pengungsi.

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir di Kabupaten Bandung cukup tinggi karena posisi rumah warga berada pada daerah cekungan.

Banjir di cekungan Bandung atau di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu ini, katanya, sudah berlangsung sejak lama karena kondisi alamiah topografi cekung seperti mangkuk.

"Banjir diperparah dengan bertambahnya penduduk dan degradasi lingkungan," kata Sutopo.

Sutopo mengatakan daerah seperti Baleendah, Dayeuhkolot, Majalaya, Bojongsoang dan Banjaran merupakan pemukiman padat dan tempat kawasan industri yang berkembang. Pada tahun 2014 ini diperkirakan ada 9,1 juta jiwa yang menetap di daerah tersebut. Sejak tahun 1980an, katanya, banjir hampir terjadi setiap tahun.

"Tekanan penduduk yang besar ini cenderung mengeksploitasi ruang dan lingkungan serta menyebabkan erosi dari 7 sub DAS Citarum Hulu, " ujar dia.

Sutopo kemudian menekankan perlu adanya solusi total untuk mengatasi banjir tahunan di Kabupaten Bandung tersebut.

"Usulan penanganan banjir jangka pendek di DAS Citarum ini sudah pernah dibahas dalam rakor tingkat menteri di Kantor Kemenkokesra pada empat tahun lalu. Namun, sayangnya tidak pernah terlaksana," kata dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER