PENCARIAN PESAWAT

Menlu Retno dan Basarnas Bahas Bantuan Asing Cari QZ8501

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 11:11 WIB
Sejumlah negara telah mengulurkan bantuan dalam operasi pencarian pesawat AirAsia yang hilang, antara lain Malaysia, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat.
Dua kru udara Tactical Commanding Operator pesawat CN-235 Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal, mengoperasikan mission system untuk menentukan titik lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501. (AntaraFoto/Eric Ireng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mendatangi kantor pusat Badan SAR Nasional (Basarnas) di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/12), untuk membahas bantuan yang akan diberikan oleh negara-negara lain kepada Indonesia dalam operasi pencarian AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu pagi (28/12)

Sejauh ini, sudah ada bantuan yang dikerahkan oleh beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia dan Amerika Serikat. Singapura dan Malaysia masing-masing mengerahkan satu pesawat Hercules jenis C-130 dan tiga kapal laut. (Baca: Malaysia-Singapura Kerahkan Kapal, Bantu Pencarian QZ8501)

Kerjasama pencarian juga dilakukan Indonesia dengan pemerintah Australia, di mana Basarnas menggunakan aplikasi bernama e-Broadcast untuk menampilkan kondisi lalu-lintas laut terkini di suatu wilayah. "e-Broadcast ini bekerjasama dengan AMSA (Australia Maritim Safety Agency) Australia. Kapal-kapal di lokasi hilangnya pesawat sudah kami infokan agar segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan AirAsia tersebut," kata staf operasi Basarnas, Rakhmat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai hari ini, Australia juga mengerahkan pesawat Royal Australian Air Force (RAAF) AP-3C Orion dari utara Darwin untuk bergabung dengan operasi pencarian yang berpusat di Laut Jawa.

"Pesawat RAAF AP-3C Orion memiliki kemampuan yang sudah terbukti baik dalam pencarian dan penyelamatan. Pesawat ini membawa radar pencarian maritim ditambah inframerah dan sensor elektrooptik untuk mendukung kemampuan pengamatan visual yang disediakan oleh awak yang sangat terlatih," kata Binskin dikutip dari Channel News Asia.

Sementara Amerika Serikat menyatakan siap membantu operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa. "Pihak berwenang di wilayah terdekat akan memimpin pencarian untuk pesawat yang hilang seperti yang telah kami lakukan pada berbagai bencana sebelumnya. Amerika Serikat siap membantu dengan cara apapun," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip dari Reuters.


Pencarian untuk hari kedua ini difokuskan pada 7 titik lokasi meliputi Bangka, Singkep, Belitung, Selat Karimata, dan beberapa wilayah darat di bagian barat Kalimantan. Sebagai catatan, koordinat tempat terakhir pesawat terlihat dalam radar Air Traffic Controller adalah 03.36.31 Lintang Selatan dan 109.41.46 Bujur Timur. Koordinat tersebut menunjukkan lokasi di sekitar Tanjung Pandan dan Pontianak, atau di sekitar Selat Karimata.

AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura resmi dinyatakan hilang pada 07.55 WIB. Saat kontak terakhir dengan ATC Bandara Soetta, pesawat sedang terbang dengan ketinggian 32 ribu kaki pada pukul 06.12 WIB. Pada pukul 06.16 WIB, pesawat masih terlihat di layar radar. Pada pukul 06.17 WIB, komunikasi terputus dan di layar hanya tampak sinyal ADS-B. Saat itu pesawat sekaligus hilang kontak dengan ATC.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER