Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan tak ada sinyal yang tertangkap dari sistem Emergency Locator Transmitter (ELT) AirAsia QZ8501 sampai saat ini, Senin (29/12). (Baca:
ELT dan Pinger, Kunci untuk Temukan AirAsia Nahas)
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F.H. Bambang Soelistyo mengatakan semestinya alat tersebut menyala dan mengeluarkan sinyal ketika terjadi kecelakaan atau saat pesawat menabrak sesuatu.
"Sinyal semestinya dikirimkan ke beberapa bandara dan kantor pusat Basarnas. Namun sejak hilangnya AirAsia kemarin, tidak ada sinyal yang tertangkap," kata Bambang di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ELT terpasang di salah satu bagian pesawat. Menurut Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, ELT merupakan salah satu kunci ditemukannya pesawat yang hilang. ELT akan memancarkan sinyal ke satelit apabila pesawat menyentuh permukaan tanah. Sinyal tersebut nantinya akan terdeteksi di alat milik Basarnas.
Pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, dengan membawa 155 penumpang. Pesawat tersebut dinyatakan hilang kontak dengan menara pemandu lalu lintas udara di Jakarta pukul 07.15 WIB. Dalam pesawat tersebut terdapat dua pilot, empat awak kabin, dan seorang mekanik. Selain itu, terdapat 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan satu bayi. Sebanyak 149 penumpang merupakan warga negara Indonesia, tiga Korea Selatan, dan tiga lainnya dari Perancis, Malaysia dan Singapura.