Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501 antara Kapal Nasional 224 dengan tujuh kapal Basarnas lainnya mengalami hambatan. Senin (29/12) pagi, komunikasi di antara mereka hanya berjalan satu arah.
"Kami dapat mendengarkan informasi mereka, tapi tidak bisa membalas informasi tersebut," kata First Rescuer Tim Basarnas Special Group (BSG) di KN 224, Abdul Manan. Ia menambahkan, kejadian serupa juga terjadi di kapal-kapal Basarnas yang berada di kawasan perairan Belitung hingga perairan Pontianak.
Kejadian ini tidak sesuai dengan rencana awal. Awalnya, kapal berkecepatan 20 knot per jam ini akan melaporkan kondisi terkini di area pencarian mereka setiap satu jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahad (28/12) kemarin, Koordinator Operasi SAR KN 224, Danki BSG Charles Batlajery mengatakan, pencarian pesawat Air Asia ini akan dilakukan minimal selama tujuh hari, sesuai undang-undang. Sebelum hari ketujuh, pemerintah akan mengevaluasi penciaran, untuk melanjutkan atau menghentikan.
"Pemerintah hanya membiayai operasi hingga tujuh hari. Selanjutnya tentatif. Seperti operasi SAR di Banjarnegara, pemerintah menambah tiga hari pencarian. Seluruhnya dibiayai negara. Saat itu masih banyak korban longsor yang belum ditemukan," katanya.