Jakarta, CNN Indonesia -- Kapten Ahmad, pemimpin Kapal Nasional (KN) 224 milik Basarnas dalam operasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501 menuturkan, Selasa (30/12) besok wilayah pencarian timnya akan diperbesar. Senin sore ini, KN 224 harus bersandar di Pulau Manggar, Bangka Belitung untuk mengisi logistik.
"Besok lokasi pencarian akan lebih besar. Panjangnya 180 nm dan lebarnya 30 nm. Wilayah itu adalah pertemuan Selat Karimata dan Laut Jawa," katanya di Pulau Manggar, Senin (29/12).
Ia berencana, kapal besok pukul 7.00 WIB akan berangkat sehingga bisa tiba di titik pencarian dalam waktu sembilan jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad mengestimasi, timnya membutuhkan lima hingga enam jam untuk memutari lokasi pencarian tersebut. Perhitungan itu didasarkan pada perkiraan kecepatan yang bisa dicapai kapal, yakni 18 knot per jam.
Ahmad berharap cuaca akan mendukung pada pencarian hari kedua. Pada Ahad (28/12) malam hingga Senin dini hari tadi, KN 224 harus menghadapi ombak besar dan jarak pandang pendek, sekitar 0,5 nm. Keadaan ini pun memaksa KN 224 tidak menurunkan Remote Operation Vehicle.
"Semalam kami mungkin menggunakan ROV karena kondisi ombak yang besar. Maksimal arus gelombang untuk menggunakan alat ini satu knot per jam," ucapnya.
Ahmad menuturkan, dalam keadaan normal ROB dapat diturunkan hingga kedalaman 40 meter di bawah air laut. Alat ini dilengkapi dengan kamera sehingga tim Basarnas dapat memantau barang-barang yang melintas di bawah lambung kapal dari anjungan.
Selama berada di Manggar, KN 224 akan menunggu arahan dari Kantor Basarnas Pusat. Kapten Ahmad juga berencana menambah persediaan air tawar dan bahan makanan. Hingga Senin sore, KN 224 belum bisa menepi karena dangkalnya perairan Manggar. Penambahan logistik terpaksa dibantu nelayan-nelayan setempat yang berperahu kayu.
Informasi yang CNN himpun, hanya KN 224 yang akan bermalam di perairan Manggar. Kapal-kapal milik Basarnas lainnya masih beroperasi di area pencarian mereka masing-masing.