Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal KN 224 milik Badan SAR Nasional dan KRI Banda Aceh milik TNI Angkatan Laut akan menyisir Selat Karimata, tepatnya di sisi barat Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, pada hari ketiga pencarian pesawat AirAsia QZ8501, Selasa (30/12).
KN 224 menyisir kawasan itu seperti telah ditentukan oleh
Indonesia Mission Control Center (IDMCC) Basarnas Pusat, Jakarta, Senin malam (29/12).
Kepala Kamar Mesin KN 224 Made Oka memerkirakan kapal yang mengangkut 20 anggota Basarnas Special Group (BSG) itu tiba di lokasi pencarian dalam enam jam. KN 224 bertolak dari Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak seperti hari sebelumnya, penyisiran hari ketiga tidak akan dibatasi kurun waktu tertentu. "Sampai kondisi tidak memungkinkan," kata Made.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang didapatkan Made, cuaca hari ini tidak sebaik hari sebelumnya. Meski demikian Made yakin pencarian tetap dapat dilakukan.
"Arus gelombang maksimum akan mencapai 2 meter. Arus mengarah ke timur dan timur laut dengan kecepatan 0,5 knot," katanya. Sementara kecepatan angin diperkirakan berkisar 10 hingga 20 knot. Angin dengan kecepatan itu diakui Made menimbulkan rasa khawatir. Namun pencarian akan tetap dilakukan.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, saat KN 24 menarik jangkar cuaca di Pelabuhan Manggar, Belitung Timur, mendung dan gerimis. Jarak pandang 5-10 kilometer.
Data rencana pencarian yang dirilis IDMCC menunjukkan, penyisiran laut dibagi menjadi 13 zona. Selain kapal-kapal milik Basarnas dan TNI AL, kapal dari negara-negara sahabat juga terlibat dalam pencarian.
Singapura tercatat menerjunkan Royal Singapore Ship (RSS) Supreme, RSS Valour, dan RSS Persistace. Sementara Malaysia mengerahkan KD Lekiu, KD Pahang, dan KD Lekir. Bantuan tambahan akan datang dari Korea Selatan yang mengirimkan satu pesawat, dan Amerika Serikat yang mengirim satu kapal.
Kepala Basarnas FHB Soelistyo mengatakan, kapal AS yang selama ini bersandar di Singapura itu dilengkapi sonar dan punya dua helikopter di atas deknya.
Segera menyusul di area pencarian juga dua kapal dan dua pesawat milik Tiongkok yang saat ini tengah disiapkan. Basarnas sudah menyatakan menerima bantuan tersebut. Izin masuk juga sudah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri RI.