Jakarta, CNN Indonesia -- Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 telah memasuki hari ketiga. Pada Selasa (30/12) ini, pencarian mulai difokuskan ke arah daratan Kalimantan. Operasi tersebut rencananya dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri).
"Kekuatan personil untuk pencarian QZ8501 di darat mendapat tambahan bantuan dari TNI AD dan kepolisian berupa pesawat dan prajurit," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, di kantor pusat Basarnas, di Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/12).
Pencarian pesawat QZ8501 di daratan pada hari ini akan dilakukan di wilayah barat Provinsi Kalimantan Barat. Total personel yang dikerahkan sebanyak 670 personel dari tiga Komando Daerah Militer (Kodam).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengerahkan personel di darat, tim juga akan melakukan pencarian udara di wilayah daratan. "Jadi nanti pengamatan visual dari udara juga akan mendukung pencarian yang dilakukan pasukan di darat," kata Soelistyo.
Berdasarkan data dari Basarnas, pencarian pesawat QZ8501 difokuskan pada 13 sektor merentang di perairan Pulau Belitung hingga daratan di pesisir barat Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Pada Selasa ini, pencarian darat dilakukan di sektor II, sektor XII dan sektor XIII. Sementara sisanya dilakukan pencarian di lautan.
Sejauh ini alat yang digunakan untuk membantu pencarian QZ8501 berupa 16 jenis helikopter rotary wing dan 14 pesawat dan 40 kapal laut. Jumlah personel yang diturunkan sebanyak 670 orang. Turut bergabung dengan tim Indonesia adalah tim pencarian dari Australia, Singapura dan Malaysia.
Pencarian udara di sektor XIII, yang merupakan daratan di barat Pulau Kalimantan tersebut, akan mengandalkan beberapa pesawat dari dalam dan luar negeri.
Sejak hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi, pesawat AirAsia QZ8501 belum juga ditemukan hingga saat ini. Pemerintah telah menetapkan prioritas pencarian pesawat rute M635 tujuan Surabaya-Singapura tersebut hingga sepekan mendatang.
Jika sampai saat itu pesawat belum juga ditemukan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana membentuk panja untuk menyelidiki kasus hilangnya pesawat.