Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal KN 224 milik Badan SAR Nasional (Basarnas) akan berkonsentrasi menyisir Zona V area SAR untuk mencari korban maupun serpihan pesawat AirAsia QZ8501, Rabu (31/12). Penyisiran dimulai pukul 07.00 WIB.
Dalam proses penyisiran, KN224 akan menitikberatkan arah kapal menuju sebelah kiri Zona V. Arah kiri dipilih dengan pertimbangan adanya tiupan angin barat.
Berdasarkan perhitungan dengan membaca arah angin dan arus, Kapal KN 224 berharap bakal menemukan lebih banyak temuan. Menurut Kapten KN 224, Ahmad, angin barat akan membawa yang mulai terapung ke lintasan sebelah kiri Zona V.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, gelombang laut menjadi kendala terbesar bagi proses evakuasi korban maupun serpihan QZ8501. Berdasarkan pengamatan CNN Indonesia di Kapal SAR KN 224, Selasa (30/12), Basarnas Special Group (BSG) tampak kesulitan untuk menarik tiga buah benda yang diduga serpihan pesawat dari perairan.
Setelah informasi penemuan serpihan pintu keluar darurat oleh KRI Bung Tomo, Kapten KN 224 Ahmad sempat mengeluarkan perintah kepada seluruh awaknya untuk bersiaga di sisi kanan dan kiri kapal. Tak lama kemudian, Komandan Operasi SAR KN 224 Charles Batlajery yang berada di kanan anjungan kapal berteriak melihat sebuah barang.
Kapten Ahmad lalu menghentikan laju kapal dan meminta anggota BSG menarik benda mirip balon berwarna biru tersebut. Namun derasnya gelombang membuat benda itu bergulir tak tentu arah sehingga urung dievakuasi.
Ketika penyisiran dilanjutkan pukul 14.57 WIB, KN 224 kembali berhenti saat benda mirip balon berwarna merah lagi-lagi terlihat di sisi kanan kapal. Namun usaha anggota BSG menarik benda itu dengan tongkat sepanjang dua meter sia-sia.
Kapten Ahmad menuturkan, ombak tinggi dapat akan sangat membahayakan jika kapal dalam kondisi diam. "Sangat berbahaya, jadi kapal melaju saja," kata Ahmad.
Sepanjutnya pukul 16.30 WIB, tim BSG melihat sebuah bongkahan kayu yang berbentuk seperti koper mengapung di sisi kiri kapal. Serupa dengan dua penemuan sebelumnya, barang ini juga gagal dievakuasi.