AIRASIA DITEMUKAN

Menunggu Jenazah, Polda Jatim Ambil Data Ante Mortem

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 10:59 WIB
Polda Jatim melakukan proses pengambilan data ante mortem untuk keperluan identifikasi korban, sejak korban pesawat AirAsia QZ8501 mulai ditemukan kemarin.
Sampel DNA yang dikumpulkan dari keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 harus berasal dari satu garis keturunan, yaitu ayah, ibu, dan anak dari korban, dan bukan saudara atau sepupu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DVI Polda Jatim, Budiyono menyatakan pihaknya telah melakukan proses pengambilan data ante mortem, sejak korban pesawat AirAsia QZ8501 mulai ditemukan pada Selasa (31/12) kemarin. Pengambilan data ante mortem diperlukan untuk mengidentifikasi korban.

Budiyono mengungkapkan sebanyak 93 keluarga telah memberikan informasi dan keterangan seputar ciri-ciri korban, foto dan catatan medis. Keterangan tersebut belum lengkap, dan masih akan dilanjutkan.

Selain itu, Budiyono menyatakan bahwa pihaknya juga mengumpulkan sampel DNA dari keluarga korban. Sampel DNA yang dikumpulkan harus berasal dari satu garis keturunan dari korban, yaitu ayah, ibu, dan anak, bukan saudara atau sepupu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, sebanyak 30 keluarga telah menjalani pengambilan sampel DNA. Proses ini akan terus dilanjutkan Polda Jatim sembari menunggu datangnya jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501.

"Intinya kami sudah siap. 150 lemari tempat penyimpanan jenazah di RS Bhayangkara, juga telah disiapkan," kata Budiyono, dalam konferensi pers, Rabu (31/12).

Sementara, Badan SAR Nasional telah menyiapkan 168 peti jenazah di Pangkalan Bun. Jenazah yang ditemukan di perairan akan mulai dievakuasi ke posko evakuasi di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun.

Selasa kemarin (30/12), tiga jenazah ditemukan. Hari ini, Rabu (31/12), tiga jasad lain kembali ditemukan, terdiri dari satu wanita dan dua pria.

Budiyono menyatakan setelah jenazah diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Bandara Juanda, sebanyak 150 ambulans telah disiapkan untuk mengantarkan jenazah menuru RS Bhayangkara.

Untuk memudahkan proses pengambilan data ante mortem, Budiyono menyatakan bahwa crisis centre kemungkinan akan dipindahkan ke Polda Jatim.

Tapi selama jenazah belum ada, semua keluarga masih ingin di bandara," kata Budiyono.

Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi. Pesawat tersebut membawa dua pilot, empat awak kabin, dan seorang mekanik. Selain itu, terdapat 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi.

Dari jumlah itu, sebanyak 149 penumpang merupakan warga negara Indonesia, tiga Korea Selatan, dan tiga lainnya berasal dari Perancis, Malaysia, dan Singapura.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER