Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Kapal KN 224 milik Badan SAR Nasional tak bisa meneruskan perjalanan menyisir zona II pencarian korban AirAsia QZ8501 karena dihadang cuaca buruk, Rabu (31/12), demikian lapor Abraham Utama yang ikut dalam perjalanan kapal tersebut. Setelah berlayar sekitar dua jam sejauh 10 nautical mile dari Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, Kapten Ahmad memutuskan untuk memutar haluan dan kembali ke Teluk Kumai.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, perjalanan KN 224 sejak awal memang melawan gelombang dan arus angin. Akibatnya kapal terus bergoyang hebat. Ketinggian ombak mencapai tiga meter, hingga menyentuh kaca anjungan kapal. Jarak pandang pun pendek hanya 10-20 meter, dan langit gelap berselimut mendung tebal.
Kondisi itulah yang membuat kapten kapal memutuskan kembali ke daratan. “Kami ingin melakukan SAR (
search and rescue). Maka jangan sampai kami yang di-SAR,” kata Kapten Ahmad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah Ahmad memutar haluan, kemudi mendadak mati. Ternyata mesin tengah kapal
blackout. Ahmad sontak merasa beruntung. Sebab jika mesin mati di tengah lautan, kapal akan bergoyang lebih hebat.
Kepala Kamar Mesin KN 224, Made Oka, menyatakan matinya mesin kapal bisa disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena arus gelombang yang deras. Arus deras itu mengganggu sistem bahan bakar kapal.
Sementara itu, anggota Basarnas Special Group yang berada di KN 224 telah bersiap untuk menyelam. Beberapa di antara mereka sudah mengenakan pakaian selam. Komandan Operasi SAR, Charles Batlajery, juga sudah mem-briefing rekan-rekannya.
Sembari menunggu cuaca membaik, kapal akan mengisi persediaan air tawar yang menipis. Made Oka menduga ada bagian pipa kapal yang bocor sehingga air tawar cepat habis.
Sebelumnya, pesawat Hercules TNI Angkatan Udara yang hendak mencari korban QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, juga kembali ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, karena dihadang cuaca buruk. (Baca:
Pangkalan Bun Hujan Deras, Hercules TNI AU Kembali ke Halim)