AIRASIA DITEMUKAN

Soal Korban AirAsia, Sunu dan Risma Sempat Berdebat

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 13:18 WIB
Bahasan ihwal pemberangkatan keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 untuk melihat langsung pencarian dan evakuasi sempat memancing debat panjang.
Keluarga penumpang pesawat Air Asia penerbangan QZ 8501 menunggu kepastian nasib keluarganya di Crisis Center Center Air Asia di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/12). Pesawat Air Asia dengan nomer penerbangan QZ 8501 dari Surabaya dengan tujuan Singapura hilang kontak dengan air traffic control pada pukul 07.24 waktu Singapura. (ANTARA/Suryanto)
Surabaya, CNN Indonesia -- Bahasan ihwal pemberangkatan keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 untuk melihat langsung pencarian dan evakuasi sempat memancing debat panjang antara pihak AirAsia dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Informasi ini diperoleh CNN Indonesia saat berbincang dengan Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia, Sunu Widyatmoko di Bandar Udara Juanda, Surabaya, Rabu (31/12).

“Sebetulnya saya juga ingin berangkat, lantaran awak pesawat juga merupakan keluarga saya, artinya saya juga termasuk keluarga korban karena yang berduka juga keluarga AirAsia” katanya.

Menurut Sunu perdebatan pertama yang berlangsung soal Risma yang khawatir dengan cuaca buruk yang menggelayut di sekitar wilayah pencarian korban. Lantas perihal kedua yang diperdebatkan adalah soal kesiapan mental para keluarga korban yang ingin mnegiringi pencarian.

“Bu Risma dan Basarnas mendebat saya untuk membatalkan karena tak baik untuk keluarga, belum lagi para kerabat itu harus melihat kondisi korban,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhrinya, kata Sunu, keputusan diambil untuk tak jadi memberangkatkan keluarga korban ke tempat pencarian. “Mereka semua tinggal di Surabaya,” katanya.

Pusat identifikasi korban memang dipusatkan di Surabaya. RS Bhayangkara Polda Surabaya telah menyiapkan seluruh keperluan soal itu. Selain bersiap di Surabaya, kepolisian dan tentara juga memberangkatkan tim identifikasi dan perawatan media ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia di Bandara Juanda, Surabaya, saat ini tim kepolisian terus mengumpulkan sampel DNA demi kepentingan indetifikasi jenazah korban.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER