Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menyatakan kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Baruna Jaya, telah merapat ke lokasi pencarian. Kapal BPPT ini diandalkan untuk mencari badan dan kotak hitam pesawat.
“Kapal BPPT dilengkapi dengan detektor untuk mendeteksi sinyal
black box, dan sonar untuk mendeteksi logam di dalam air,” kata Deputi Bidang Operasi Basarnas, Tatang Zaenudin, di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Kamis (1/1).
Kapal BPPT tersebut dapat memberikan gambaran visual tiga dimensi tentang benda-benda yang ada di kedalaman samudera. “Kapal sudah di lokasi melakukan pencarian. Mudah-mudahan badan pesawat bisa segera ditemukan,” ujar Tatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Kapal Baruna Jaya juga terlibat dalam pencarian pesawat Adam Air 574 yang hilang pada 1 Januari 2007 di barat laut Makassar, pencarian kapal feri Bahuga di Selat Sunda pada 2012, dan pencarian KM Gurita di Sabang pada 1996.
Baruna Jaya merupakan kapal yang bisa dipakai untuk kegiatan riset batimetri untuk mengukur kedalaman laut dan memetakan bawah laut. Sensor sonar Baruna Jaya dapat mendeteksi onjek hingga kedalaman 2.500 meter.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Surabaya Hernanto mengatakan badan pesawat terlacak di radar berada pada 30-50 meter di bawah permukaan laut. Namun hal tersebut masih harus dipastikan. (Baca:
Badan Pesawat QZ8501 Terlacak di Kedalaman 30-50 Meter)
(agk)