Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Soelistyo menyebutkan, sepanjang hari ini, Kamis (1/1), tim gabungan yang berasal dari TNI AL, Polri dan Basarnas telah menemukan tujuh jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ 8501.
Ketujuh jenazah tersebut ditemukan setelah tim melakukan operasi penyisiran area seluas 13.500km2. "Hari ini kami melakukan operasi di area 90 x 150
mile square, kalau dikilometerkan 13.500 km persegi," kata Soelistyo dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (1/1).
Dia menjelaskan, sebanyak 19 kapal gabungan dari Indonesia maupun luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Amerika sudah berpencar menelusuri area target operasi. Sedangkan untuk penyisiran area dari udara, Soelistyo menyebut, ada sembilan pesawat yang bertugas.
Dari tujuh jenazah yang ditemukan hari ini, empat di antaranya kini sudah berada di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. Sedangkan tiga lainnya, masih dalam perjalanan menuju Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangannya kali ini, Soelistyo juga memaparkan beberapa temuan barang dari bagian pesawat ataupun milik penumpang AirAsia QZ 8501 yang ditemukan petugas yang beroperasi. "Dua buah tas hitam, satu koper berwarna abu-abu, potongan tangga, tabung selam dan serpihan logam," katanya.
Soelistyo memperkirakan cuaca buruk dan gelombang tinggi masih akan menghadang operasi pencarian dan evakuasi setidaknya hingga Ahad (4/1) depan. Menurutnya hingga tiga hari ke dapan, gelombang laut akan setinggi tiga hingga empat meter.
"Setidaknya sampai 4 Januari tim SAR gabungan akan menghadapi gelombang setinggi tiga sampai empat meter," ujar Soelistyo.
Sampai hari ini, Badan SAR Nasional telah mengevakuasi sembilan korban dari insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. berdsaarkan perkembangan terakhir, satu jenazah korban yang berhasil diidentifikasi bernama, Hayati Lutfiah Hamid sudah diserahkan ke keluarga dan dimakamkan di Sidoarjo, Jawa Timur. Keluarga korban kini berada di pusat krisis yang didirikan di Markas Polda Jawa Timur.
Sebelumnya lantaran cuaca buruk di wilayah Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kapal polisi Punai milik Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menabrak haluan KN Purworejo yang sedang parkir di belakangnya. Beruntung, kapal SAR milik Basarnas tak mengalami kerusakan. (meg/sip)