Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- KN Purworejo milik Badan SAR Nasional menyisir Teluk Air Mati yang terletak di kawasan perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah hari ini. Penyisiran dilakukan untuk mencari jenazah korban jatuhnya pesawat QZ8501.
Kapal berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah Jumat (2/1) pagi. Kapal ini membawa 25 penyelam, 13 diantaranya adalah penyelam dari Basarnas Spesial Grup (BSG).
Dari pantauan CNN Indonesia dari atas di KN Purworejo, cuaca cukup bersahabat. Tinggi gelombang sekitar 2- 3 meter. Kecepatan angin di tengah laut 20 knot, cukup aman untuk pelayaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak berangkat dari pelabuhan, seluruh penyelam sudah menyiapkan peralatan selamnya. Menurut Kapten Kapal KN Purworejo Adil Triyanto, diperkirakan dalam tempo kurang dari tiga jam, KN Purworejo sudah sampai ke Teluk Air Mati untuk melakukan penyelaman. Teluk Air Mati adalah kawasan perairan yang ada di antara sektor 4 dan sektor 5 area pencarian.
Diperkirakan kapal akan berada di Teluk Air Mati hingga dua hari untuk menelusuri perariran mencari serpihan dan jenazah korban. "Kami sudah siapkan BBM untuk tujuh hari," kata Adil.
Apalagi di Pelabuhan Kumai kemarin logistik sudah diisi sehingga persediaan untuk beberapa hari ke depan sudah aman. "Persediaan air bersih juga sudah kami tambah," ujarnya.
Adil berharap cuaca terus bersahabat sehingga rencana penyelaman tidak kembali tertunda. Penyelaman sejak Selasa lalu sulit dilakukan karena gelombang tinggi di Selat Karimata dan sekitarnya.
Hingga saat ini petugas sudah menemukan sembilan jenazah di perairan sekitar Pangkalan Bun. Jenazah yang ditemukan langsung dievakuasi ke Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.
Setelah ditempatkan di peti, jenazah langsung diterbangkan ke Bandara Juanda, Sidoarjo untuk diidentifikasi di posko pusat identifikasi yang dipusatkan di sana.
(sur/sip)