Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Genap seminggu operasi pencarian AirAsia QZ8501 berlangsung. Memasuki hari ketujuh pencarian, Sabtu (3/1), Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah melibatkan nelayan untuk menyisir Selat Karimata guna menemukan jenazah dan serpihan QZ8501.
Nelayan akan menjadi ‘penjaga gawang’ perbatasan Laut Jawa, mulai dari perairan di wilayah Sukamaru, Kobar, Seruyan, Sampit, Pulau Pisu, hingga Kapuas. Lokasi pesisir di bibir pantai itu dioptimalkan sebagai titik pencarian nelayan.
Instruksi khusus soal itu telah diberikan langsung oleh Kapolda Kalimantan Tengah, Brigjen Pol Bambang Hermanu, kepada para Kapolres yang wilayahnya tak jauh dari perbatasan Laut Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semua wilayah yang berbatasan dengan Laut Jawa, saya perintahkan tim untuk mendatangi masyarakat nelayan agar turut membantu pencarian," kata Bambang di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.
Walau bibir pantai ditetapkan sebagai lokasi penyisiran, kepolisian tidak menutup wilayah itu untuk umum. “Tapi kalau ada jenazah atau benda yang berhasil ditemukan, lokasi ditutup. Situasional saja,” ujar Bambang.
Nelayan yang menemukan jenazah atau serpihan pesawat AirAsia dapat langsung melapor ke Polda. Namun hingga saat ini Kepolisian belum menerima laporan dari nelayan tentang penemuan jenazah atau benda yang berkaitan dengan QZ8501.
Polda Kalteng mengerahkan enam kapal Polair berisi 50 personel dan 22 penyelam untuk pencarian di laut, dan Heli Bolco yang membantu pencarian lewat udara.
(agk)