EVAKUASI AIRASIA

Cuaca Buruk, Pemetaan Belum Temukan Badan QZ8501

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Jan 2015 08:19 WIB
Hujan deras mengguyur, ombak tinggi menghadang. Pencarian badan pesawat di perbatasan sektor IV dan V tak membuahkan hasil. Lokasi pencarian pun bergeser.
KRI Yos Sudarso-353 dan KD Lekir-26 milk AL Malaysia mengindera objek bawah air di sektor fokus pencarian AirAsia QZ8501 di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Selatan, Rabu (31/12). (Antara/Joko Sulistyo)
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan oleh Badan SAR Nasional, TNI, dan tim-tim lain yang tergabung dalam operasi berskala besar yang telah genap berjalan seminggu.

Salah satu tim yang turut melakukan pencarian adalah tim survei yang berada di Kapal Mahakarya Geo Survey (MGS). Tim terdiri dari ahli geofisika dan surveyor dari berbagai instansi. Mereka bertugas melakukan pemetaan dasar laut untuk menangkap keberadaan badan pesawat QZ8501. (Baca: Kapal Geo Survey Putar Haluan ke Lokasi Serpihan QZ8501)

Jumat (2/1), Kapal MGS melakukan pencarian di perbatasan area IV dan V sesuai perintah Basarnas. Sesampainya di lokasi, kapal langsung menurunkan alat multibeam echosunder dan side scan sonar untuk melakukan pemetaan awal. Multibeam echosounder biasa digunakan untuk penelitian geologi dan oseanografi, sedangkan side scan sonar biasa digunakan untuk mendeteksi objek di dasar laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya pemetaan tersebut tidak membuahkan hasil. Tak ditemukan logam atau benda apapun yang disinyalir merupakan bagian dari pesawat QZ8501. Cuaca buruk membuat hasil pemetaan kurang baik.

Berdasarkan pantauan wartawan CNN Indonesia, Aulia Bintang Pratama, di kapal MGS, cuaca memang tak bersahabat. Hujan deras terus mengguyur, dan ombak tinggi menghadang sepanjang perjalanan.

Selanjutnya saat penyisiran di perbatasan area IV dan V belum selesai, Basarnas meminta kapal survey untuk bergerak ke arah timur karena menurut informasi di sana ditemukan beberapa puing pesawat.

Di lokasi tersebut, sudah ada kapal lain, yakni KRI Bung Tomo milik TNI Angkatan Laut yang juga sedang melakukan survei. “Misi utama kami sama, jadi tidak masalah. Selain itu, kami memiliki ROV yang bisa memberikan hasil survei lebih akurat,” kata kepala misi pemetaan, Muhammad Aga Ridha, di atas kapal.

Kapal MGS berangkat dari Tanjung Priok menuju perbatasan area IV dan V, Rabu sore (31/12), dan tiba di lokasi Jumat pagi (2/1). (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER